Kamis, 09 Januari 2014

Tujuan tasawuf adalah "FANAA", untuk mencapai makrifatullah, yaitu leburnya pribadi pada kebaqaan Allah dalam keadaan "HULUL", dimana perasaan keinsanan lenyap rasa ketuhanan dalam keadaan mana semua rahasia yg membatasi diri dengan Allah tersingkap kasyaf. Ketika itu antara diri dengan Allah menjadi satu dalam baqanya bersatu ABID dan MA'BUD dimana seseorang telah sampai kepada "HAKEKAT" sebagai ujung dari semua perjalanan. Apa yg dikatakan fanaa secara filosofis: "FANAA IALAH MENIADAKAN DIRI SUPAYA "ada", DENGAN JALAN TASAWUF, SESEORANG DAPAT MENGENAL TUHAN DENGAN MERASAKAN ADANYA, TIDAK SEKEDAR MENGETAHUI BAHWA TUHAN ITU ADA". ~> Sahabat nabi yg paling sering mengatakan tentang Fanaa atau lenyap ialah Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a beliau berkata: "DAN DI DALAM LEBURKU ATAU FANAAKU, LEBURLAH KEFANAANKU, TETAPI DI DALAM KEFANAANKU ITULAH BAHKAN AKU MENDAPATKAN ENGKAU TUHAN". Nabi musa ketika ia sangat ingin melihat Allah, maka nabi musa berkata: "YA TUHAN, BAGAIMANAKAH CARANYA SUPAYA AKU SAMPAI KEPADA-MU,? Tuhan berfirman: "TINGGALKAN DIRIMU ATAU LENYAPKAN DIRIMU, BARU ENGKAU SAMPAI KEPADAKU". Ahli_ahli tasawuf berkata: "APABILA TAMPAKLAH NUR KEBAQAAN, MAKA FANALAH YG TIADA, DAN BAQALAH YG KEKAL".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar