Senin, 06 Oktober 2014

NURI NURUN'ALA NURINI

BISMILLAHIN NURI NURUN’ALA NURINI

Inilah risalah singkat menjelaskan tentang martabat7 (tujuh). Karena Martabat 7 (tujuh) itulah tahkiknyapaham Ma’rifat atau sempuna bagi Aulia Allahyang semuanya mempunyai keramat besar dalamsejarah Mazhab Ahlul Sunnah Waljama’ah yang 4(empat).Adapun yang mula mula menyusun martabat 7(tujuh) itu ialah SYEH AHMAD KUSASI BINMUHAMMAD AL MADANI WALI KUTUB RABBANIRIJALUL CHAID yang masyur itu. Kemudianditeruskan lagi oleh murid muridnya yang bernamaSYEH ABDURRAUB, SYEH MUHAMMAD SEMANdan lain lainnya yang semuanya berderajat WaliKutubburrabani.Adapun marabat 7 (tuju) itu adalah berdasakanhokum AKLI dan NAKLI, untuk memahami Rahasiakebesaran Nabi kita Muhammad SAW yangsebenar benarnya karena himpunan segala rahasiaAllah itu adalah terhimpun pada Wujud diri Nabikita yang bernama denan Muhammad itu dankezahiran Nabi kita itu menurut kezahiran manusiabiasa denan beribu berbapak dan sebagainya.Adapun arti martabat itu ialah tingkatan kezahiranrahasia Allah Ta’ala dan bersusun.Martabat AHDIAHMartabat WAHDAHMartabat WAHIDIYAHMartabat ALAM ARWAHMartabat ALAM MISALMartabat ALAM ZASAMMartabat ALAM INSYAN.

PENJELASAN SATU PERSATU.1. MARTABAT AHDIAHMartabat Ahdiah bermakna Keesaan danhukumnya LAA TA’AIN. Artinya tiada ada sesuatuwujud yang terdahulu adanya, oleh karena ituhanya dinamakan “AL HAQ” artinya KeesaanKemempurnaan Semata mata.Seperti Hadis Nabi SAW “ WAKA HALLAHUWALASYIUM MA’AHU”Artinya Adalah Allah itu Maha Esa dan tiada adalainnya sertanya.Maka martabat Ahdiah itu bukanlah berma’nabahwa ada sesuatu wujud yang terdahulu adanyadari pada Nur Muhammad atau wujud yang maujudadanya Nur Muhammad, tetapi adalah untukmenolak adanya Itikad yang menetapkan bahwaada lagi suatu wujud yang meng ujudkan NurMuhammad. Jadi jelasnya martabat 7 ya’niMartabat Ahdiah itu adalah berma’na pengakuankepada Ke Esahaan, Kebesaran danKesempurnaan Nur Muhammad itu semata-mata.Oleh karena itu Martabat yang sebenar benarnyaadalah 6 (enam) saja. Dan bukan 7 (tujuh), sejalan
dengan ayat “FII SIT TATIAIYA MINSUMMASTAWA’ALAL ‘ARSII” artinyaKesempurnaan kejadian semesta alam adalahdidalam 6 (enam) masa.Kemudian sempurnalah kebesaran Allah padakejadian ARASY yang Maha …..itu, menurut hadissahih “bahwa yang masa yang terakhir yakni yangkejadian sempurnalah kejadian Nabi Adam,dengan ditempatkan diatas muka bumi.Adapun hakikat ARASY yang sebenarnya menurutpaham Ma’rifat yang tahkik adalah terkandungpada isyarat isyarat huruf Nabi Adam itu sendiri,ialah Alif dan Dal itu mengisyaratkan kepada“AHMAD” dan “MIM” itu mengisyaratkan pada“MUHAMMAD”.Oleh karena itu pada hakikatnya kezahiran NabiAdam itu adalah menjadi Wasilah Ja’ani menjadijalan bagi kezahiran kebesaran Nabi kita yangbernama Muhammad itu sendiri.Didalam tafsir yang ma’I’tisar kebesaran Nabi kitayang bernama Muhammad itu telah berwujud suatusinar yang sangat menakjubkan pada nabi danrasul rasul yang terdahulu dan bahkan 

kebesaranitulah yang telah menjadi MU’JIZAD bagi Nabi nabiterdahulu, maka kebesaran itulah diisyaratkandengan “ANNUR” didalam AL QUR’AN, danANNUR itu bukanlah berma’na cahaya, tetapaiberma’na Keluasan, Kesempurnaan yang tiadaterbatas dan tiada terhingga,2. MARTABAT WAHDAH.Adapun Martabat Wahdah berma’na wujud yangawal yang tiada ada permulaannya dan hukumnya“TA’INUL AWWALU” artinya wujud yang terdahuluadanya dari pada segala wujud yang lainnya, lagitiada ada permulaannya. Itulah yang dinamakanHAIYUN AWWALU”, HAIYUN AZALI, HAIYUNIZZATI, HAIYUN HAKIKI, yakni bersifat HAIYUNyang sebenar benarnya QADIM yang NAFSIAH,SALBIAH, MA’ANI dan MANAWIAH, ZALAL,ZAMAL, QAHAR, KAMAL, itulah hakikat kebesaranNabi kita itu yang bernama Muhammad RasulullahSallahu’alaihi Wasallam.Maka Kandungan nama Muhammad itulah yangdinakaman dengan Wahdah. Yang menjadi jumlahdan himpunan “AF’AL, ASMA, SIFAT, adapun Zadhanyalah bagi MA’LUM YA’NI SENDIRINYA.ILLAH tidak lain, dan dinamakanHAWIYYATUL’ALAMI” artinya Sumber segalakejadian semesta ala mini, dan dinamakanHADRATUS SARIZ artinya kebesaran yangdipandang pada tiap tiap yang maujud pada alamini, itulah yang diisyaratkan dalam Al Qur’an“NURUN’ALA NURIN” artinya Nur yang sangatdibesarkan pada semesta ala mini, yakni Nur yanghidup dan maujud pada tiap yang hidup sekalianala mini atau Nur yang hidup dan menghidupkan.Kebesaran hakikat Muhammad itulah yangsebenarnya dipuji dengan kalimah ALHAMDUkarena kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMADitulah yang diisyaratkan oleh kalimah ALHAMDU

itu, yakni ALIF berma’na ALHAQ artinya KEESAAN,KEBESARAN NUR MUHAMMAD tajallinya ROHbagi kita. “LAM LATIFUM” artinya KesempurnaanNur Muhammad” tajallinya NAFAS bagi kita, “HA”HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat NurMuhammad tajallinya : HATI, AKAL, NAFSUPENGLIHAT, PENDENGAR, PENCIUM,PENGRASA, dan sebagainya bagi kita.“MIM “ MAJIDUN” artinya Kesempurnaan Safa’atNur Muhammad tajallinya bagi kita : IMAN, ISLAM,ILMU, HIKMAH, dan sebagainya.“DAL” DARUSSALAMI” artinya KesempurnaanNikmat Nur Muhammad, tajallinya bagi kita :KULIT, BULU, DAGING, URAT, TULANG, OTAK,SUMSUM.Maka itu adalah tajallinya bagi diri yang bathin,adapun tajalli bagi diri yang zahir adalah “ALIF”bagi kita,“LAM” dua tangan bagi kita,“HA” badan bagi kita, “MIM” Pinggang bagi kitadan“DAL” dua kaki bagi kita.Itulah yang diesakan dengan “ASYAHADU” yakni :“ALIF” ALHAQ artinya Yang diEsaka dan yangdibesarkan.“SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya Yang diakuibersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya.“”HA” HADIYAN MUHDIYAN ILAL HAQ “ artinyaYang menjadi Petunjuk selain menunjuki kepadajalan/Agama yang Hak.“DAL” DAIYAN ILAL HAQ artinya Selalumenyerukan atau yang selalu memberi Peringatankepada Agama yang Hak.“ALHAMDU” berma’na “ALHAYATUMUHAMMADU” artinya Kesempurnaan Tajalli NurMuhammad.Pahamnya ialah “ADAM” adalah nama adapt ataunama syari’at atau nama hakikat, atau namakebesaran bagi kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD. Dan MUHAMMAD adalah namakeesaan yang menghimpunkan akan nama Adam,dan nama Allah.Pada bahasa atau ilmu bahasa Arab “ADAM” itu

damirnya “HU” dan MUHAMMAD itu damirnya“HU” dan ALLAH itu damirnya “HU”.Pada ma’na Syari’at “HU” itu berma’na DiaSeorang Laki-laki, dan padaMa’na Hakikat adalah jumlah yang banyak rupawujudnya, tetapi pada ma’na Hakikat “HU” ituadalah “Esa” tiada berbilang bilang. Itulah isyaratAl Qur’an “HUWAL HAYYUN QAOYYUM” yangHAIYUN awal tiada ada permulaannya“WAHUWAL’ALI YIL’AZIM” yang bersifat dengasifat sifat kesempurnaan lagi maha besar.“HUAR RAHMANURRAHIM” yang bersifat rahmandan rahim.“HUWARABBUL ‘ABSIL KARIM” yang memilikiArasy yang Maha Mulia, Arasy itu ada namakemuliaan Diri Nabi Kita itu yang sebenarbenarnya, tetapi juga menjadi nama Majazi bagisesuatu tempat, atau suatu alam Ghaib yangdimuliakan adanya, sama halnya seperti JIBRIL,MIKAIL, IZRAFIL, ISMA’IL, NUHAIL, SURAIL.Menurut tafsir yang me’I’tibar semuanya denganbahasa Suryani atau bahasa Arab di zaman Pura,yang bernama ABDULLAH maka yang …ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernamaMUHAMMAD itu sendiri.Maka oleh karena itu didalam ayat “ISRA’” Nabikita itu bernama ABDULLAH menunjukkan namaMUHAMMAD itu adalah juga Penghulu sekalianmalaikat dan kebesaran nama MUHAMMAD itulahyang sebenar benarnya yang diisyaratkan oleh AlQuran dengan huruf huruf yang tidak dapatditentukan atau dihinggakan namanya, karenabersangatan luas kandungannya mulai dari ALIF,LAM sampai NUR ada 29 tempat. Jadi semuanyanama-nama yang mulia, dilangit dan dibumi ituadalah nama kemuliaan dan kesempurnaan tajalliNUR MUHAMMAD itu semata-mata, dan menjadinama Majazi pada tiap tiap Wujud yangdimuliakan pada ala mini.Itulah isyarat Al Qur’an “WAHUAL LAZI PISSAMAILLAHUW WAFIL ANDHI ILLAHUN” dan dialahyang sebenar benarnya memiliki sifat sifatKetuhanan yakni sifat kesempurnaan yang adadilangit dan sifat sifat kesempurnaan yang ada di

bumi, dan ayat “LAHUL ASMA’UL HUSNA” artinyahanyalah dia yang sebenar benarnya memilikinama nama yang mulia dan yang terpuji yang telahmaujud pada semesta alam ini.Tetapi karena adab Syari’at dihukumkan yangharam haram yang najis najis seperti Anjing danBabi dan sebagainya yang tidak layak kecuali bagiMALUM pada majelis mengajar dan belajar, yangboleh membicarakan masalah tersebut diatas.Yang ke 3 (tiga) berkata ASYSYEH BURHANUDDINARRUMI pernah berkata yang maksudnya “bahwahakikat kebesaran Nur Muhammad itumenghimpunkan 4 (empat) macam alam, danhakikat alam itu hanya 4 (empat) macam sajahimpunannya ialah :Alam HASUT ialah alam yang terhampar langit danbumi dan segala isinya dan bagi kita HASUT ituialah seluruh jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum,Urat, Tulang.Alam MALAKUT ialah alam ghaib bagi malaikatmalaikat, dan bagi kita malaku itu ialah Hati, Akal,Nafsu, Nafas, Penglihat, Pendengar, Pencium,Pengrasa dan sebagainya.Alam JABARUT ialah alam ghaib bagi Arasy, Kursi,Lum Mahpus, Syurga, Neraga dan sebagainya danbagi kita Alam Jabarut itu ialah Roh, Ilmu, Hikmah,Fadilat, Hasanah dan sebagainya, dari padasegala sifat yang mulia dan terpuji.Alam LAHUT ialah alam ghaibbagi kebesaran NurMuhammad dan bagi kita alam Lahut itu ialahBathin tempat Rahasia, Iman, Islam, Tauhid danMa’rifat, maka ke 4 (empat) macam alam ituadalah semuanya wujud kesempurnaan tajalli NurMuhammad, dan 4 (empat) macam alam itu lagiterhimpun kepada kebenaran wujud diri Rasulullahyang bernama INSANUL KAMIL. Dan menjadiberkah dan FAIDURRABBANI yakni kelebihan yangharus bagi tiap tiap Mu’min yang ahli Tahkik,karena mereka itu adalah “WADA SYATULAMBIYA” yakni mewarisi kebenaran bathin nabinabi dan rasul rasul dan mu’min yang tahkik itulahyang dinamakan Aulia Allah, tetapi mu’min itutiada mengetahui bahwa dirinya adalah Aulia yangsebenarnya.

Bahwa diri Hakiki yang berma’na Rohani itulahyang bernama Muhammad. Itulah yang QadimAzali, Qadim Izzati, Qadim Hakiki, itulah ma’nayang dirahasiakan yang menjadi keesaan segalasifat kesempurnaan yang 99 (sembilan puluhsembilan) itu. Jalannya kebesaran wujud Roh Nabikita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah“HUALLAH” jadi ma’na Muhammad itu Tahkiknyaadalah “AINUL HAYATI” yakni wujud sifat yanghidup dan yang menghidupkan. Maka itulah yangdiisyaratkan dengan kalimah “LA ILAHA ILLALLAH”dan yang dibenarkan dengan kalimah “ALLAHUAKBAR” dan yang dipuji dengan“SUBBHANALLAH WALHAMDULILLAH dansebagainya lagi. Itulah yang dipuji dengan “ALHAQQULHAQ” oleh seluruh malaikat malaikatMUKARRABIN menurut tafsir yang me’itibar.Bahwa diri Majazi yang berma’na Jasmani, itulahyang bernama Insanul Kamil. Itulah Muhammadmajazi, yakni Muhammad yang kedua yangmenempuh ALMAUTU pada adapt, tetapi jasadNabi itu adalah Qadim Idhofi. Jasad Nabi kitaitulah diisyaratkan oleh ayat AL QUR’AN “PADABARAKALLHU AHNAUL KHORIKIM: artinya MahaSempurnalah Sifat Allah pada Kezahiran Wujudyang sebaik baik rupa kejadian itu”. Dandiisyaratkan Hadis Qudsi “ ZAHIRU RABBI WALBATHINU ABDI” artinya Kezahiran sifatkesempurnaan Allah itu adalah maujud padahakikat kesempurnaan seorang hamba yangbernama Muhammad Rasulullah itu. Yakni maujuddengan rupa Insanul Kamil, maka rupa wujudInsanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh ALQUR’AN dengan “AMPUSAKUM” artinya WujudDiri Kamu Sendiri, yakni “WAFI AMPUSIKUMAPALA TUBSIRUN” artinya Dan yang diri kamiberupa wujud insane itu apakah tidak kamupikirkan. Yakni yang menjadi diri hakiki atau diripertama pada insan itu.Pada hakikatnya adalah kebenaran dankesempurnaan Roh Nabi kita yang bernamaMuhammad itu semata mata, dan diri keduaitupun tidak lain karena itulah dinamakan insaneyakni yang kedua, atau rupa Muhammad yangnyata, yang nasut, maka kebenaran Roh Nabi kita

yang bernama Muhammad itulah yang diisyaratkanoleh Al Qur’an “ALLAHU NURUSSMA WATIWALARDHI” artinya Kebenaran Nur Allah itu ialahMaujud di langit dan dibumi. Dan ayat seterusnya“NURUN ‘ALA NURIN” artinya Nur yang hidup danyang menghidupkan atas tiap tiap wujud yanghidup pada alam ini, itulah isyarat perkataan 4(empat sahabat besar itu ialah yang berbunyidemikian :Berkata Saidina Abu Bakar Siddik r.a.ﻮﻤﺎﺮﺍﻳﺖ ﺷﻳﺎﺀﺍﻶ ﻮﺮﺍﻳﺖﺍﷲArtinya : Tidak aku lihat pada wujud sesuatu danhanyalah aku lihat kebenaran Allah semata matadahulunya.Kata Umar Ibnu Khattab r.a :“MAA RAAITU SYAIAN ILLA WARAAITULLAHUMA’AHU”artinya Tidak aku lihat pada wujud sesuatu danhanyalah aku lihat kebenaran Allah Ta’ala semata-mata kemudiannya.Kata Usman Ibnu Affan r.a :ﻮﻤﺎﺮﺍﻴﺕ ﺘﺒﻳﺎ ﺍﻶ ﻮﺮﺍﻴﺕ ﺍﷲ ﻤﻌﻪArtinya : Tidak aku lihat pada wujudsesuatuhanyalah aku lihat kebesaran Allah Ta’alasemata-mata besertanya.Kata Ali Ibnu Abi Talib r.a :ﻮﻤﺎﺮﺍﻴﺕ ﺷﻴﺎﺀﺍﻶ ﻮﺮﺍﻴﺕ ﺍﷲ ﻓﻴﻪArtinya : Tidak Aku lihat pada wujud sesuatuhanyalah aku lihat kebesaran Allah Ta’ala semata-mata maujud padanya.Itulah isyarat ayat Al Qur’an “WAKULILHAMDULILLAH SAYURIIKUM AAYAA TIHI FA’AHIRU NAHA” artinya Dan ucapkanlah puji bagiAllah karena sangat nampak bagi kamu padawujud diri kami itu sendiri, akan tanda tandakebesaran Allah Ta’ala, supaya kamu dapatmengenalnyaDari itu dengan sabda Nabi Muhammad SAW“MAM TALABAL MAULA BICHAIRI NAFSIHIPAKAD DALLA DALALAM BA’IDA” artinya Barangsiapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari padamengenal hakikat dirinya sendiri., makasesungguhnya adalah ia sesat yang bersangatsesat. Karena hakikat diri yang sebenarnya, baikrohani dan jasmani tidak lain melainkan adalahwujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itusemata-mata. Maka apa apa nama segala yangmaujud pada ala mini, baik pada alam nyang nyatadan alam yang ghaib adalah semuanya namaMajazi bagi kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD.Adapun ma’na Syahadat yang tahkikut tahkik“ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH” naik sakti aku

akubahwasanya Rohku dan Jasadku tidak lain,melainkan wujud kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD semata-mata. “WA ASYHADUANNAMUHAMMADARRASULULLAH” dan naik saksi Akubahwa hanya MUHAMMAD RASULULLAH itu tiadalain, melainkan wujud kebenaran tajalli NURMUHAMMAD yang sebenar benarnya.Maka kesempurnaan musyahadah, murakabah,dan mukapahah, yakni keesaan pada diri adalahpada keluar masuknya nafas, karena pahak tahkik,tidak ada lagi “LAA” tetapi hanya “ILLAH” yaknitidak lain “NAFSI” ILLAHU” tidak lain DIRIKU.Melainkan wujud kebesaran NUR MUHAMMADsemata mata.ZIKIR ZIKIR TAJALLI YANG HANYA DIBACADIDALAM HATI SAJASekali atau tiga kali, dan nafas ditarik dengan“HUU” kemudian ditahan dan lidah dilekukkandilalangitan ialah.INNI BIHAKKI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ,artinya “YAHU” sesungguhnya diriku adalahkebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenarbenarnya.INNI BIHAKKI ZATUL BUKTI KHALISUL MUTLAK,artinya bahwa sesungguhnya diriku adalah wujudkebesaran NUR MUHAMMAD semata-mata yangMaha Suci lagi Esa tiada ada yang lainnyabesertanya.LAA MAUJUDUN ILLA NURUL HAK KUL HAK,artinya Tiada lain wujudku melainkan wujudkebenaran NUR MUHAMMAD yang sebesarbesarnya.Maka pilihlah yang mana dalam yang tiga ini yangdirasa mudah, dan tatkala keluar nafas bacalahdalam hati “ALLAHU AKBAR”.Wallahu'allam..Rujukan kasyful asrar,ms/169..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar