Selasa, 16 Desember 2014

ZIKIR MAKRIFAT PARA AHLI TAREKAT

 ZIKIR MAKRIFAT PARA AHLI TAREKAT

Bagaimana cara berdzikir kepada Allah SWT sehingga kita siap untuk bertemu dengan-NYA?Dzikir adalah sebuah aktivitas yang kaya akan aspek esoteris. Ia adalah bagian laku yang harus ada dalam sebuah perjalanan suluk menempuh jalan ruhani untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Semesta Alam. Dalam prakteknya, berdzikir harus mengikuti aturan-aturan dan adab tertentu sesuai dengan cara yang dituntunkan oleh para guru spiritual sepanjang masa.Pada kesempatan kali ini, akan dipaparkan adab berzikir dan tata cara zikir dengan harapan agar kita mendapatkan pengetahuan bagaimana berdzikir yang khusyuk agar kita bisa bertemu Allah SWT.

1. Membaca lafaz LA ILAHA ILLA ALLAH. Artinya: Tiada Tuhan selain Allah. Zikir ini disebut zikir NAFI ISBAT. Paling tidak dibaca 100 kali setiap hari terutama dibaca setelah sholat fardhu. Khususnya setelah Maghrib, Isya dan setelah sholat subuh. Lafaz ILLA ALLAH ini disebut Isbat yang artinya pengecualian atas segala sesembahan kecuali hanya Allah SWT.

2. Membaca lafaz ALLAHU. Zikir ini disebut ISMU AL-ASMA, dibaca sebanyak 33 kali sehabis sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.

3. Membaca lafaz zikir HUWA ALLAH. Zikir inilah yang disebut sebagai zikir GHAIB AL ISMI. Zikir ini dibaca setiap hari sebanyak 33 kali, setelah sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.

4. Membaca zikir HUWA, HUWA. Zikir ini disebut sebagai zikir GHAIB AL GHAIB. Zikir ini dibaca sebanyak 34 kali setelah sholat fardhu, sehingga jumlahnya (total item 2,3,4) sebanyak 100 kali.Adapun gerakan dalam melafazkan zikir NAFI ISBAT tersebut haruslah mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Ketika membaca lafaz LA, maka dengan gerakan kepala, lafaz LA tersebut dimulai dari bahu kiri menuju ke bawah ke arah perut, kemudian diputarkan mengelilingi tali pusat lalu diteruskan ke arah atas menuju bahu kanan;

2. Pada waktu berada di bahu kanan itulah lafaz ILAHA diucapan sambil kepalanya dimiringkan ke arah belikat kanannya;

3. Sambil kepala ditekan ke arah hati sanubarinya, lafaz ILA ALLAH diucapkan dengan penekanan pada sudut kiri bawah dada.

TIGA TAHAP BERDZIKIR

Ada tiga tahap adab berdzikir.

Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir.

Kedua, dua belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan

ketiga, ada tiga perkara setelah berdzikir.Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:

1. Bertaubat kepada Allah SWT

2. Mandi atau mengambil air wudhu

3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir

4. Hatinya meminta tolong ( bertawasul) kepada para wali-wali Allah

5. Hatinya meminta tolong ( bertawasul) kepada Nabi Muhammad SAW
,

Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah sebagaoi berikut:

1. Duduk bersila di tempat yang suci

2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha

3. Membuat bau harum di tempat zikir

4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian

5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi

6. Pejamkan mata

7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata agak maju ke depan

8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun sepi

9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir

10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH

11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH

12. Meniadakan wujud lain selain Allah.

Sedangkan tiga macam adab lainnya setelah selesai berdzikir adalah:

1. Diam sejenak sesaat setelah usai melakukan dzikir dan tetap diam di tempat

2. Mengatur dan mengembalikan nafas seperti semula

3. Menahan diri untuk minum airSangat dianjurkan untuk melakukan pemutihan diri dari semua amalan negatif sebelum menjalankan ritual dzikir.

Caranya adalah menjalankan PUASA selama 7 hari. Usai menjalankan puasa baru kemudian menjalankan amalan zikir rutin. Bagi para pejalan spiritual yang ingin lebih mendalami laku suluknya, maka disarankan untuk melakukan dzikir dengan cara:

1. BERTAPA (Uzlah). Ini adalah syarat agar laku suluk kita semakin bagus. Uzlah adalah mengasingkan diri untuk sementara waktu dari keramaian dan dari pergaulan sehari-hari. Ini biasa dilakukan oleh murid-murid tarekat di masa silam. Bila anda berkesempatan untuk uzlah, silahkan pergi ke gunung atau hutan dan carilah sebuah gua. Siapkan bekal makan dan minum yang cukup untuk sekian lama Anda inginkan. Pedoman selesainya uzlah adalah KEMANTAPAN HATI setelah bertemu dengan apa yang dicari. Namun kini, uzlah dianggap terlalu berat sehingga sebagai penggantinya adalah menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan maksiyat dan terlarang syariat.

2. NGAWULO (Mengabdi). Mengabdi pada “sang guru” selama berbulan-bulan atau mungkin juga hingga bertahun-tahun. Dalam konteks sekarang, cukup kita mengabdi kepada instruksi-instruksi yang diyakini benar dan tawadhu’ (merendahkan diri) untuk tidak mengaku dirinya paling benar dibanding diri yang lain.

3. AMAL SHOLDAQOH. Mengadakan amal shodaqoh dan infaq sesuai dengan kemampuan. Ini sebuah bentuk pengorbanan dan kerelaan melepaskan apa yang dimiliki karena sesungguhnya kita hakekatnya tidak memiliki apa-apa. Hanya DIA yang Maha Memiliki.Dalam keadaan bersih lahir batin dan untuk sementara mengosongkan diri dari pengaruh duniawi itulah kita menghadap Sang Khalik Yang Maha Suci. Saat bersuluk ini, kita diharapkan untuk selalu menjauhi pikiran kotor dan suci dari batin yang penuh prasangka negatif (suudzon) dan menggantinya dengan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah dan kita yakin bahwa hanya DIA-lah sebaik-baiknya tempat bergantung. HASBUNA ALLAH WA NI’MAL WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MA N-NASIR (Cukuplah Allah sebagai tempat bersandar bagi kami dan Dialah tempat memohon pertolongan manusia).Apa yang akan terjadi bila kita sudah melengkapi laku suluk mulai Dzikir dan Uzlah secara lengkap? Silahkan ditunggu kejadian-kejadian gaib luar biasa yang akan merubah hidup Anda selamanya. Salam.

ILMU TAUHID

Kita bergantung kepada Allah secara mutlak tanpa ada sedikitpun rasa syak wasangka dan was-was terhadap AllahArtinya : Kita bertauhid kepada Zat, Pada Sifat, Pada Asma’ dan pada Af’al Allah SemataTauhid pada Zat ialah :Kita mutlak yakin bahwa zat Allah lah yang memerintah alam maya ini (dunia dan isinya) dan tidak menyekutukan- Nya dengan yang lainKepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. (Ali-Imran : 109)

Tauhid pada Sifat ialah :Kita bergantung sepenuhnya pada Allah. Manusia tidak berhak atas segala sesuatu kecuali dengan izin AllahArtinya : kita menafikan diri jahir kita dan mengisbatkan diri kita hanya kepada Allah semataTauhid pada Asma’ ialah :Kita memandang bahwa setiap yang ada dan wujud kita adalah membawa nama Allah dimanapun kita berada disitu ada Allah.Tauhid pada Af’al ialah :Kelakuan kita adalah kelakuan Allah SWT semata.Artinya : kita menafikan kelakuan diri jahir kita dengan mengisbatkan diri bathin kita itu ialah kelakuan zat Allah semata.

1. Suhudul Kasra fil wahdaArtinya : saksikanlah pada yang banyak itu, kepada yang satu

2. Suhudul wahda fil KasraArtinya : saksikanlah pada yang satu itu, kepada yang banyak

Ma’rifatullah ialah Mengenal Allah SWT. Pada Zat-Nya, pada Sifat-Nya, pada Asma’-Nya dan pada Af’al-Nya.

1.AWALUDIN MA’RIFATULLAHAWAL AGAMA MENGENAL ALLAH

2.LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH
TIDAK SYAH SHOLAT TANPA MENGENAL ALLAH

3.MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA DIA AKAN MENGENAL TUHANNYA

4.ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA BUKANKAH AKU INI TUHANMU ? BETUL ENGKAU TUHAN KAMI, KAMI MENJADI SAKSI (Q.S AL-‘ARAF 172)

5.AL INSAANU SIRRI WA ANNA SIRRUHU

MANUSIA ITU RAHASIAKU DAN AKULAH RAHASIANYA

6.WAFI AMFUSIKUM AFALA TUB SIRUUN AKU ADA DI DALAM JIWAMU MENGAPA KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN

7.WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZAKU LEBIH DEKAT DARI URAT NADI LEHERMU

8.LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAHAKU TIDAK AKAN MENYEMBAH ALLAH BILA AKU TIDAK MELIHATNYA LEBIH DAHULU HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Pada alam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah berantah pada zat semata-mata yaitu pada belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan, belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatu. Malahan belum ada tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, diri yang empunya zat tersebut ialah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-NyaLantas ditajali-Nya-lah Nur Allah dan kemudian ditajali-Nya pula Nur Muhammad yaitu insan kamil, yang pada peringkat ini dinamakan anta ana, ana anta. Maka yang empunya zat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.Lantas ditanyakannya kepada Nur Muhammad, apakah Aku ini Tuhanmu?

Maka menjawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh roh, ya Engkau Tuhanku. Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Araf 172.Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksanakan maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam hadits qudsi yang artinya : “Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan makhluk ini dan perkenalkan diriku kepada mereka lalu merekapun mengenal diriku.Apa yang dimaksud dengan makhluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan dari pada Nur Muhammad. Tuhan yang empunya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-Nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri, maka diri rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia atau rohani.Firman Allah dalam hadits qudsi : Al-Insaanu Sirri wa Ana SirruhuArtinya : Manusia itu adalah Rahasiku dan akulah yang menjadi rahasianya.Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena Ia mengandung RahasiaDengan perkataan lain manusia itu menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhan-Nya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang empunya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Yaitu Tatkala berpisah Roh dengan jasad.Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 58 sbb:Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam hadits qudsi : Man arafa nafsahu, paqat arafa rabbahu.Artinya : barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal TuhannyaDalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan rahasia-Nya itu kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.

Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72.Inna ‘araf nal amanata, alas samawati wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha wa as fakna minha, wahama lahal insannu.

Artinya : sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan memikulnya dan mereasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.Oleh karena amanat (rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang empunya RahasiaSetelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri bathin/Roh) untuk tujuan inilah maka Adam dilahirkan untuk memperbanyak diri, diri penanggung rahasia dan berkembang dari satu dekade ke satu dekade, dari satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami kiamat dan rahasia dikumpulkan kembali.Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun. Artinya : kita berasal dari Allah , kembali kepada Allah.Ilmu Qalam ialah ilmu yang paling rendah tingkatannya yaitu Dunia. Namun demikian dengan ilmu ini manusia sudah sampai pergi ke bulan.Ilmu ghaib ialah ilmu yang diterima manusia melalui jalan laduni yaitu dengan petunjuk guru ghaib yang mursyid.

Melalui 5 cara :

1.Nur yaitu petunjuk ghaib yang diterima melalui mimpi-mimpi yang bisa diterjemahkan oleh guru ghaib.

2.Tajali yaitu ilmu ghaib yang diterima melalui penjelmaan buah pikiran dari pada perasaan zuk semasa mereka menjalani latihan tarekat tasauf, sehingga muncul dari akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya.Misalnya : terbacalah olehnya sepotong do’a sedangkan do’a tersebut belum pernah di bacanya atau diketahuinya.

1.Cara Sir ialah : suatu jalan penyampaian ilmu ghaib secara rahasia, ia hanya dapat dirasakan dan didengar oleh seseorang itu secara mutlak dimana seseorang itu akan mendengar suatu suara yang datang kepadanya. Suara tersebut akan memberi tahu sesuatu dan mengajarkan ilmu ghaib dengan terang dan jelas berupa bisikan dan disertai dengan satu kelejatan yang sulit untuk diceritakan

2.Cara Sirusir ialah suatu cara penyampaian ilmu dengan cara rahasia . seseorang yang menerima ilmu ghaib dengan cara ini mereka dapat melihat dengan mata basir dan mendengar dengan telinga bathin.

3.Cara Tawasul ialah penjelmaan seorang guru atau wali-wali Allah yang Ghaib dan mereka menjelma untuk bertemu dengan orang-orang tertentu yang sedang menjalankan ilmu tasauf, mereka ketemu dalam keadaan nyata (hidup) bukan dalam mimpi, dia datang sama seperti kedatangan tamu biasa atau kawan kita. Kadang-kadang penjelmaan mereka bisa dilihat oleh orang ramai, bila kebetulan penjelmaan itu terdapat banyak orang.Perlu diingat kedatangan mereka merupakan suatu penghormatan yang besar kepada Ahli tasauf atau murid yang sedang mendalami ilmu tasauf. Bagi mereka yang dapat menguasai dan mengalami sendiri ilmu ini maka sudah pasti mereka dapat menjelajahi seluruh alam maya.

Mereka diberi peluang untuk menjelajahi alam lain termasuk alam barzah, syurga dan neraka, arash dan qursyi Allah SWT,. Bagi mereka yang sudah sampai keperingkat ini jiwanya akan tenang disamping tuhannya, semasa hidupnya didunia ini dan juga dalam akhirat nanti, mereka adalah termasuk dikalangan manusia yang baik dan beruntung.Ilmu Syahadah ialah merupakan Martabat ilmu yang tertinggi, karena ilmu ini Tuhan sendiri yang akan mengajarkan kepada manusiaManusia diajarkan untuk mengenali dirinya (jasmani) dan diri bathinnya (rohani). Hanya orang yang mempunyai maratabat tinggi disisi Allah yang dapat menguasai ilmu ini. Ilmu ini. Ilmu ini sangat luar biasa karena hanya dimiliki oleh para rasul, Nabi dan wali-wali Allah yang teragung. Maka beruntunglah manusia yang termasuk wali-wali Allah.……..

Man Arafa Nafsahu, Fakat Arafa Rabbahu……(“Barang Siapa Mengenal Dirinya Maka IA akan Mengenal Tuhan-nya”)Nyawa :

1.Nafas ; Berada dimulut yaitu keadaan keluar masuk dari pada tubuh manusia

2.Ampas ; Berada dihidung yaitu keadaan keluar masuk dari pada tubuh manusia

3.Tanapas ; Berada ditengah-tengah antara telinga kanan dan telinga kiri

4.Nupus ; Berada dijantung yaitu keadaan kedalam jua, tidak keluar tidak kekanan, maupun kekiri, keatas maupun kebawah, kehadapan maupun kebelakang, yaitu Alif pada insan yang meliputi sekalian tubuh manusia.Hidup Nafas Karena Ampas Hidup Ampas Karena TanapasHidup Tanapas Karena NupusHidup Nupus Dengan Rahasia Dan Rahasia Itu Adalah Diri Rahasia Allah SWT, Yaitu Diri Bathin Manusiaorang yang sakti belum tentu dekat dengan allah,tapi orang yang dekat dengan allah pasti sakti. orang cerdas memiliki rencana jangka panjang maupun jangka pendek rencana jangka pendek : memiliki ilmu gaib agar nyaman dan aman beribadah kepada allah selama hidup didunia rencana jangka panjang : memiliki amal ibadah yang banyak dan berbobot tuk bekal bertemu allah dan kengerian hari kiamat.(pangeran pengasih- KWA ).

Minggu, 14 Desember 2014

ZIKIR

 ZIKIR

ZIKIR (1) part 1

أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله 

ZIKIR (1)

Sebagaimana yang pernah diterangkan pada uraian-uraian sebelumnya, bahwa setiap orang yang hendak menyucikan dirinya dengan Allah s.w.t, ber-ke-WAJIB-an meng-amal-kan segala petuah-petuah yang diberikan oleh gurunya di samping berzikir dengan Allah s.w.t. karena dengan berzikir saja-lah maka hakiki dari ke-kotor-an hati dapat disucikan, dan perlu diketahui bahwatiada jalan lain untuk mengembalikan Diri Rahasia Allah s.w.t. kepada ZatulHaq melainkan dengan cara menyucikan hatinya.

Kesucian hati dapat diukur berdasarkan tahap kesucian gumpalan darah kotor yang ada di bagian bawah jantung seseorang, yang selama ini menyelebungi lampu Makrifat.

Dengan men-dapat-kan Nur Qalbu, maka manusia tersebut akan mem-dapat-kan hidayah dari Allah s.w.t. seperti sabda Rasulullah s.a.w.:

KALBU MUKMININ BAITULLAH

Artinya :

Sesungguhnya hati orang mukmin itu adalah istana Allah

Apakah Hakekat daripada ZIKIR?

Sesungguhnya ZIKIR pada pandangan SYAREAT adalahmengingati Allah s.w.t. dengan melafazkan Asma’ Allah s.w.t. yaitu apa yang ada dibibir sama dengan yang ada didalam hati.Namun begitu didalam bab ini saya akan membawa saudara-saudara sekalian kepada penafsiran TASAUF.

Adapun penafsiran ZIKIR pada pandangan TASAUF boleh di-tafsir-kan bahwa : zikir adalah satu seruan kepada semua anggota zahir dengan tujuan untuk membersihkan hati dalam usaha-nya untuk mengembalikan Diri Rahasia kepada tuan Empunya Diri,

ini berlandaskan firman Allah s.w.t. di dalam Al QuranSurah Ar Ra’du ayat 28

Illa bizikrullahi baianul qulub

Artinya :

Dengan ber-zikir  kepada Allah s.w.t.-Lah dapat membersihkan hati.

Adapun zikir yang biasa diamalkan orang-orang Hakekat dan Makrifat adalah zikir Af’al, zikir Asma’, zikir Sifat dan zikir Zat.Ber-awal Zikir AF’AL adalah dengan me-lafaz-kan kalimat Syahadat Tauhid yaitu LAILLAHAILLALLAH, zikir ini merupakan zikir awal yang biasa diamalkan oleh orang-orang kumpulan SYAREAT,. Zikir ini juga sering disebut sebagai zikir nafi dan Isbab dimana si pengamal zikir ini akan me-nafi-kan segala hak pada dirinya dan segala Af’al pada dirinya dengan meng-isbab-kan segalanya kepada hak Allah s.w.t. semata, disamping dia juga menafikan ke-wujud-an dirinya kepada ke-wujud-an Allah s.w.t. semata-mata.Sedangkan Zikir ASMA itu adalah dengan cara me-lafaz-kan zikir keluar nafas yaitu : ALLAH, zikir ini biasanya diamalkan oleh kumpulan TAREKAT. Dimana pengamal-pengamalnya terus menerus menafikan diri zahirnya dan terus mengisbabkan kepada diri batinnya semata-mata yaitu ALLAH.Jika pada zikir SYAREAT yaitu LAILLAHAILLALLAH masih men-yata-kan Nafi dan Isbab dengan melafazkan kalimah           LAILLAHAILLALLAH dengan lidah dan hatinya secara berulang-ulang melafazkan kalimah penyaksian.

LAILLAHAILLALLAHTiada yang nyata hanya Allah s.w.t.

Tetapi pada zikir orang Tarekat adalah lebih ringkas lagi dengan hanya terus menyatakan ALLAH saja. yaitu diri batin yang mengandungi Diri Rahasia Allah s.w.t.Zikir penyaksian diri batin ini dilakukan sambil si pengamalnya menilik diri bathinnya.Disini dapat-lah diterangkan bahwa konsep yang disimpulkan pada zikir Asma’ ini adalah

LA MAUJUDU ILLALLAH

Artinya :

Tiada yang wujud pada zahir dan bathinnya hanya Allah s.w.t. semata-mata.

Kemudian Zikir SIFAT itu adalah zikir keluar masuk nafas atau zikir TANAFAS yaitu : ALLAH HU. Dimana lazimnya zikir ini diamalkan oleh kumpulan orang-orang HAKEKAT. Sesungguhnya zikir ini adalah, zikir dimana pengamal-pengamalnya telah memahami konsep pada penyaksian diri ZAHIR dan BATHIN dimana mereka telah mendapat petuah penyaksian diri daripada gurunya yang mursyid lagi makrifat.Jadi bila seseorang itu berzikir dengan zikir SIFAT maka berarti dia menyatakan pada diri zahir dan bathin-nya tentang dua konsep pegangan diatas..

ALLAH HULAILLAHAILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH

Tiada yang nyata pada diriku hanya diri bathin dan Muhammad (diri zahir) adalah penanggung Diri Rahasia Allah s.w.t.Adapun Zikir ZAT dengan me-lafaz-kan Zikir Rahasia NUFUS yaitu A HU, zikir ini juga dinamakan zikir pertemuan Makrifat antara ZAKAR dan FARAJ ketika berlangsungnya persetubuhan.Zikir ini adalah zikir “NYATA MENYATA” di antara pemberi dan penerima yaitu ZAT dan SIFAT yang KAMIL MULKAMIL yang makrifat antara satu dengan lainnya.Adapun yang dimaksud kamil-mulkamil di antara satu dengan lain itu adalah satu kesatuan antara diri zahir dan bathin ataupun antara Hakekat Diri Allah dan Hakekat Muhammad tidak boleh lagi bercerai berai diantara satu dengan lain pada konsep Makrifat.Untuk keterangan lanjut dan lebih mendalam silahkan bertanya kepada orang yang mursyid lagi makrifat .

Syareat           = Zikir Af’al      = LAILLAHAILLALLAHTarekat           = Zikir Asma’ = ALLAHHakekat          = Zikir Sifat     = ALLAH HUMakrifat          = Zikir Zat       = A HU

Pada peringkat awal bagi orang-orang MUFTADI (orang yang baru belajar), mereka biasanya diberi petuah oleh gurunya supaya mengamalkan dan berpegang dahulu dengan hakekat syahadat tauhid dan bagi orang-orangMUTTAWASID (orang-orang pertengahan) biasanya diberi petuah oleh gurunya mengamalkan Zikir Asma’ (ALLAH).Sedangkan bagi orang MUNTAHI (orang yang faham) biasanya mengamalkan Zikir Sifat (ALLAH HU) dan Zikir Zat (A HU).

by Ilmu Hakekat Usul Diri

ZIKIR (2)

Adapun zikir LAILLAHAILLALLAH adalah zikir Isbab, sedangkan yang dikatakan Nafi itu adalah dengan kita me-nafi-kan diri zahir kita ini tidak mempunyai hak atas sesuatu kecuali nyata hak Allah s.w.t. semata-mata.:LA HAYYUN                                   : Hidup-ku bukan Hidup-kuLA ILMUN                                        : Ilmu-ku bukan Ilmu-kuLA SAMIUN                                     : Mendengar-ku bukan mendengar-kuLA BASHIRUN                               : Melihat-ku bukan melihat-kuLA KADIRUN                                  : Kuasa-ku bukan kuasa-kuLA MURIDUN                                 : Kehendak-ku bukan kehendak-kuLA MUTTAKALLIMUN           : Berkata-kata-ku bukan berkata-kata-kuBILHAKKI ILLALLAH            : Kecuali semua-nya itu Hak Allah semata-mata.Ber-awal LA itu adalah nafi bagi diri zahir dengan satu pegangan tubuh zahir ini bukan tubuh kita kecuali diisbabkan dengan ILLA   yaitu pada menyatakan dengan suatu pegangan penyaksian yang mutlak bahwa yang wujud pada diri zahir kita ini adalah pada yang mengisbabkan kepada ILLALLAH Jadi bila dikatakan ILLALLAH      berarti kita menyatakan dengan satu penyaksian yang mutlak bahwa diri batin kita itu adalah hanya Allah s.w.t. semata-mata. Dalam hal ini untuk pemahaman yang lebih mendalam silahkan baca kembali pada uraian yang membahas hakekat syahadat.

Adapun zikir ALLAH adalah zikir Asma’ dan sesungguhnya yang dikatakan zikir Asma’ itu adalah karena nama ALLAH yang ber-Sifat dan ber-Zat itu nyata meliputi pada seluruh alam Saghir dan alam Kabir yaitu pada diri manusia dan alam semesta.

Semuanya tiada teruang sedikitpun kecuali samad dengan Zat, Sifat, Asma, dan Af’al Allah s.w.t. semata-mata.Seperti firman Allah s.w.t.

WALILLAHI MASYRIKU WAL MAGRIBU WA’AINAMA TUALLU FASYAMMA WAJHULLAH

Artinya :

Sesungguhnya milik Allah s.w.t. itu dari mashrik dan maghrib, dimana saja kamu menghadap disitulah kamu akan melihat wajah Allah s.w.t.

Oleh karena itu bila kita melafazkan ALLAH maka dengan secara otomatis pada hakikatnya kita men-yaksik-an bahwa semua yang wujud ini adalah Allah s.w.t. semata-mata, tiada yang lain hanya Allah s.w.t. yaitu.:

SYUHUDU WAHDAHU FI KASYRATIN

Artinya :

Saksilah pada yang satu itu kepada yang banyak.

Adapun zikir ALLAH HU adalah zikir SIFAT. Zikir ini adalah ber-konsep-kan :

SYUHUDU KASRATIN FI WAHDAH

Artinya :

Saksilah pada yang banyak kepada yang satu

Yaitu dengan memahami apa saja yang ada, apa juga yang berlaku, dan apa juga yang terjadi adalah daripada SUMBER yang satu yaitu Allah Ta’ala jua yang meliputi pada zat, sifat, asma, dan afaal.Disini bila dilafazkan ALLAH HU maka berarti hilangnya segala yang zahir dan nyata-lah segala yang batin yaitu Allah Taala jua. Untuk memahaminya secara mendalam silahkan lihat kembali pada uraian-uraian yang lalu.Adapun zikir A HU adalah zikir ZAT atau dinamakan jugaZikir Makrifat. Zikir ini ber-konsep-kan kepada :

SYUHUDU WAHDAHU FI WAHDAH.

Artinya :

Saksilah pada yang satu didalam yang satu.

Sesungguhnya maksud saksilah pada yang satu didalam yang satu adalah dengan cara berkonsepkan penyaksian yang satu dari yang satu yaitu semuanya dari pada Allah dan kembali kepada Allah.

INNA LILLAHI WAINNA ILLAIHI ROJIU’N

Artinya :

Semuanya dari Allah dan harus kembali kepada Allah

-       Zat itu dari pada Zat yang satu, -       Sifat itu dari Sifat pada yang satu, -       Asma, itu dari pada Asma yang satu -       Af’al itu didalam Af’al yang satu Jadi.. Zat Sifat, Asma, dan Af’al Allah Taala Semesta Alam jua, Sesungguhya semua yang wujud dan zahir adalah dari pada yang satu dan sebenarnya memang satu dan tidak di-sekutu-kan dengan yang lain dari pada yang satu.

Bahwasanya Allah Taala menzahirkan SifatNya untuk menyatakan ZatNya dan menzahirkan Af’alNya untuk menguji SifatNya dan menzahirkan AsmaNya semata-mata untuk menyatakan  Sifat af’alNya dan ZatNya.

Tidak ada sebab lain Allah Taala menzahirkan segala-galanya melainkan untuk diriNya saja Setelah kita menyentuh dan memahami tentang konsep tentang ZIKIR tersebut maka kita harus juga mem-bicara-kan tentang petuah-petuah dan adab-adab berzikir supaya zikir yang dilafazkan itu akan mencapai tujuan untuk membersihkan hati kita dengan Allah s.w.t.

Perlu untuk ditegaskan disini bahwa sesuatu zikir yang dikerjakan tanpa mengikuti adab dan petuah-petuah berzikir niscaya zikir tersebut akan menjadi sia-sia karena tidak mencapai matlumat zikir yang sebenarnya. Banyak orang berzikir mengikuti selera masing –masing, terasa hendak berzikir dengan nyaring lantas dinyaringkan suaranya, terlintas dihatinya hendak dilagukan zikir tersebut, lantas dilagukanya, terasa hendak dilenggak-lenggokan tubuhnya, lantas dilenggak-lenggokkan tubuhnya, pendek kata berzikir bagi mereka adalah dengan cara melafazkan zikir mengikuti sekehendak hati tanpa mendapat petuah yang mutlak untuk mencapai matmulat zikir yang dikerjakannya..

HAKIKAT SHALAT

 HAKIKAT SHALAT

Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka inilah suatu kitab yang sudah dipindahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru belajar menginginkan Allah. Bahwasanya diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita untuk mengetahuinya.Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah, bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :

1. BERDIRI ( IHRAM)itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• KUAT.
• LEMAH.Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah. Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.

2. RUKU’ (MUNAJAH) itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur. Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• TUA.
• MUDA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA. Adapun yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.

3. SUJUD (MI’RAJ)itu karena huruf LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai. Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• HIDUP.
• MATI.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI. Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu.4. DUDUK (TABDIL)itu karena huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur. Adapun artinya TANAH itu bersifat KAMALULLAH yang artinya sifat KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :

• ADA.
• TIADA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA. Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.Itulah hakikatnya shalat. Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi. Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu. Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.

INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, iaitu hendaklah tahu akan MAQARINAHNYA.Bermula MAQARINAH shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :

1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :

 Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu adalah TERCENGANG, artinya : tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta’ala, siapa yang menyembah?, dan siapa yang disembah?.

Adapun hakikatnya RUKU’ (MUNAJAH) itu adalah BERKATA-KATA, artinya : karena didalam TAKBIRATUL IHRAM itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah. Separuh bacaan yang dibaca didalam shalat itu adalah KALAMULLAH.

Adapun hakikatnya SUJUD (MI’RAJ) itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.q

Adapun hakikatnya DUDUK (TABDIL) itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :

1. QASHAD.
2. TA’ARADH.
3. TA’IN.

Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang dishalatkan itu fardhu itu sunnah. 

Adapun artinya TA’ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua. 
Adapun
TA’IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.INILAH FASAL Masalah yang menyatakan sempurnanya didalam shalat :

Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :Nyata kepada AF’AL Allah. Hurufnya ALIF.Alamnya NASUWAT.Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT. Adapun sempurnanya RUKU’ (MUNAJAH) itu hakikatnya :qNyata kepada ASMA Allah.Hurufnya LAM Awal.Alamnya MALAKUT.Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.

Adapun sempurnanya SUJUD (MI’RAJ) itu hakikatnya :qNyata kepada SIFAT Allah.Hurufnya LAM Akhir.Alamnya JABARUT.Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT. 

Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :
qNyata kepada ZAT Allah.

Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT. 

Adapun BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.qHurufnya DAL.Nyatanya kepada KAKI kita. 

Adapun RUKU’ (MUNAJAH) itu kepada THARIQAT Allah.qHurufnya MIM.Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita. 

Adapun SUJUD (MI’RAJ) itu kepada HAKIKAT Allah.qHurufnya HA.Nyatanya kepada DADA kita. 

Adapun DUDUK (TABDIL) itu kepada MA’RIFAT Allah.qHurufnya MIM Awal.Nyata kepada KEPALA (ARASY) kita.Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.

INILAH FASAL Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita dijadikan oleh Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.
.
Adapun NYAWA kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :

1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.Adapun

MARTABAT Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.

Adapun TUBUH kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :

1. SYARIAT. = AF’AL. = BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. = ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. = NYAWA. KITA
4. MA’RIFAT. = RAHASIA. = SIR.

Adapun hakikatnya : SYARIAT itu adalah KELAKUAN TUBUH.ü THARIQAT itu adalah KELAKUAN HATI.ü HAKIKAT itu adalah KELAKUAN NYAWA.ü MA’RIFAT itu adalah KELAKUAN ROHANI.üAdapun yang tersebut diatas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD. Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya yaitu :
1. MIM Awal.
2. HA.
3. MIM Akhir.
4. DAL.

Adapun huruf MIM Awal itu ibarat KEPALA.Adapun huruf HA itu ibarat DADA.
Adapun huruf MIM Akhir itu ibarat PUSAT (PUSER).
Adapun huruf DAL itu ibarat KAKI.Adapun huruf MIM Awal itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.Adapun huruf HA itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
Adapun huruf MIM Akhir itu MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.Adapun huruf DAL itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.Sah dan lagi lafadz ALLAH terdiri dari 4 (empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM Awal.
3. LAM Akhir.
4. HA.

Adapun huruf ALIF itu nyatanya kepada AP’AL Allah.
Adapun huruf LAM Awal itu nyatanya kepada ASMA Allah.
Adapun huruf LAM Akhir itu nyatanya kepada SIFAT Allah.
Adapun huruf HA itu nyatanya kepada ZAT Allah.
Adapun AP’AL itu nyata kepada TUBUH kita.Adapun ASMA itu nyata kepada HATI kita.A
dapun SIFAT itu nyata kepada NYAWA kita.Adapun ZAT itu nyata kepada ROHANI kita.INILAH FASAL  Masalah yang menyatakan ALAM.

Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1. ALAM KABIR (ALAM BESAR/ALAM NYATA).

2. ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).Adapun ALAM KABIR itu adalah alam yang NYATA INI.Adapun ALAM SYAQIR itu adalah alam DIRI KITA INI.ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR karenaALAM SYAQIR itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya bumi dan langit, arasy dan kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.

Adapun BUMI / JASMANI didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu :
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-SUM).

Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY) didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2. MANIK (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3. NAFSU (RUH JASMANI).
4. BUDI (RUH NAFASANI).
5. SUKMA (RUH ROHANI).
6. RASA (RUH NURANI).
 7. RAHASIA (RUH IDHAFI).Adapun MATAHARI didalam tubuh kita yaitu NYAWA kita.Adapun BULAN didalam tubuh kita yaitu AKAL kita.Adapun BINTANG didalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit).Adapun SYURGA didalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.Adapun NERAKA didalam tubuh kita yaitu DOSA-DOSA kita.
Adapun LAUT didalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :

1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.
Adapun LAUT ASIN didalam tubuh kita yaitu AIR MATA kita.
Adapun LAUT TAWAR didalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.

Adapun MAHLIGAI didalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.

Didalam DADA itu QALBUN dan didalam QALBUN itu BUDI dan didalam BUDI itu JINEM dan didalam JINEM itu NYAWA dan didalam NYAWA itu RASA dan didalam RASA itu RAHASIA (SIR).BAB “ SHOLAT “Dalam agam Islam tidak dikenal istilah sembahyang.Yang ada ialah Sholat.Kata sholat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata sholat/sholati.Sedangkan kata sholat menurut ilmu nahu terjamahan kedalam bahas Indonesia ialah Sholeh.Sholat Agama Islam ialah berkiblat ke Baitullah,Berkiblat disini yang tersirat disini ialahMenghadap ke Baitullah bukannya yang ada bengunannya dinegara Arab,melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia .Yang letaknya diatas perut,diujung jantung( QOLBU ).Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya dibuat dari kulit sapi betina,itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu )kita.Itu pula sebabnya maka orang jawa mengatakan kulit itu dengan kata kalep.Berasal dari kata QOLB (qolbu )Mengapa masjid dinamakan Masjidil Haram?sehingga ada pertanyaan mengapa kalau haram dimasuki bukan dijauhi?Riwayatnya : Para sahabat Nabi Muhammad SAW,sangat kasihan bila melihat NabiBesholat dengan kepanasan .Oleh sebab itu lalu dibuatkan sebuah bangunan. Ketika hendak sholat,para sahabat lalu mempersilahkan untuk mempergunakan bangunan itu,sekalian diberi nama. Setelah melakukan sholat dibangunan hasil karya para sahabat itu,Rosulullah lalu memberinya nama : Masjidil Haram.Maksudnya agar umat Islam tidak mengutamakan atau menilai bahwa dengan bersholat dibangunan semacam itu,pasti sholatnya diterima aleh ALLAH.Tetapi maksud ini tidak dapat dibaca oleh para sahabat.Dan para sahabatpun tidak ada yang menanyakan mengapa Rosulullah menamakannya Masjidil Haram. Itulah sebabnya maka setiap bangunan yang dipergunakan untuk sholat umat Islam lalu meniru bentuk Masjidil Haram yang dibangun oleh para sahabat Nabi.Sudah barang tentu bangunan yang sekarang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.Baik dalam bentuk maupun bahannya. Dalam AL QUR’AN ada perintah ALLAH bahwa umat Islam bila melaksanakan sholat yang fardhu wajib melakukannya di BAITULLAH ( rumah ALLAH ).Dan dalam sebuah sabda Rosulullah dalam Hadist mengatakan :“SESUNGGUHNYA SEAMPUH-AMPUHNYA SHOLAT BILA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN “Kalau kita pikirkan selintas antara firman ALLAH dengan Hadist diatas sangat berlawanan.Sebab sholat fardhu di BAITULLAH ( kalau diartikan masjid )tentunya dengan sholat berjamaah.Tetapi Hadist mengatakan Sholat yang ampuh bilatidak diketahui oleh orang lain.Tidak diketahui bukan berarti tidak dilihat,Bukan !Dalam kebingungan ini maka sebagian orang Syari’at menuduh Hadist itu adalah Dho’if ( palsu ).Padahal sebenarnya Hadist itu benar adanya. Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam dan kita sebagian umat Islam juga wajib melakukannya.1.Sholat Syari’at : Dilakukan 5 kali sehari dengan 17 Roka’at2.Sholat Tauhid : Dilakukan 24 jam ( 5waktu )di BAITULLAH3.Sholat Dha’im : dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan untuk berhubunganlangsung dengan Sang Pencipta ( ALLAHU AKBAR ). 

1.SHOLAT SYARI’AT Sholat ini sesungguhnya biasa dilakukan oleh mereka dari golongan Syari’at.MerekaMelakukan 5 kali sehari semalam.iaitu waktu SUBUH, DHUHUR,AS’HAR, MAGRIB, ISYA. Yang tersirat dari perintah ALLAH disini ialah : 1.Sholat Subuh: 2 rokaat,dan dapat dilakukan secara berjamaah.Sholat inimemperingati saat kita dilahirkan kea lam fana ini.Kita lahir terdiri dari2 bagian : lahir dan batin.Lagi pula kita lahir tidak sendirian.Disaksikanoleh Bidan/Dokter/Dukun bayi,Bapak,Ibu.itu sebabnya maka sholatsubuh ini biasa dilakukan secara berjamaah 2.Sholat Dhuhur :4 rokaat.Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin)Dalam mencari nafkah,maka memerlukan ke 4 hawa nafsu :nafsuamarah,luamah supiyah,mutmainahBisa dilakukan berjamaah bila sholat Jum’at : dilakukan hanya 2roka’at,karena yang 2 roka’at pertama sudah dipergunakan untukkhotbah.Dan khotbah itu wajib diikuti,karena merupakan rejeki batin( Santapan rokhani ) 3.Sholat as’har : 4 Roka’at .Tujuannya untuk berbuat amal.Dalam berbuat amal lahirdan amal batin,maka dipergunakan jasad,nyawa,rokh,dan rokhani 4.Sholat maghrib : 3 roka’at.Tujuannya untuk mati.Tiga roka’at karena orang mati itumelepaskan :Dzad,Nur dan Sir 5.Sholat Isya :4 roka’at.Karena Tujuannya untuk hijrah ( pindah dari Alam Fana ke AlamAkherat ), maka jasad harus membawa roh jasmani/hewani,rohnabati,dan roh rewani-nyawa harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani-Roh harus membawa Roh Kudus-Rokhani harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani 

2.SHOLAT TAUHIDSholat Tauhid ini dipergunakan sebagai pengisi waktu luang antara ke 5 sholat sayari’at.Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah : “ BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU,MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA“Maka para penganut ilmu MA’RIFAT mengutamakan sholat Tauhid dari pada sholatSyari’atPadahal Sholat syari’at itu jaga termasuk sholat Muhammad SAW.Dan ada maksud dan tujuannya .Dikarenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya,maka sholat syari’at banyak ditinggalkan oleh orang Mari’fat.Sholat Tauhid dilakukan dengan melakukan ( Dzikir Qolbu ).Dengan Dzikir QolbuIni,maka senua nafsu diimami oleh Rosul/Nur Muhammad dan juga semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah.Ini adalah sholat fardu yang dilakukan berjamaah di Baitullah.Dan ini pula yang dimaksud dengan sholat paling ampuh yang tidak diketahui oleh orang lain ! Keterangan : Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan ),lalu pindah ke Baitul Muqadis ( Puser ) terus ke Baitul Ma’mur ( kening ),lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas ( Kemaluan ) dan akhirnya sholat di Baitullah ( Ulu Hati )Oleh karena adanya sholat ini,maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat jamnya.Kalau tidak lebih sekian detik atau menit,ya kurang sekian detik atau menit.Yang hanya Sholat di Baitullah,Tidak berpindah-pindah ialah ke4 nafsu yang diimami oleh Rosul/Nur Muhammad. 3. SHOLAT DHA’IMSewaktu di Gua Rahim,semua umat manusia pernah melakukan sholat.Dan sholatnya adalah Dha’im Mul Haq.Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup dialam Fana ini.Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ,maka lalu LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL’ADHIM ( Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),tidak bias lagi KUNFAYAKUN.Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mandapatkan HAQ yang hilang itu.Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.Sarananya sudah ada dan dalam diri kita.Yaitu ditengah-tengah Tonsil.

Senin, 06 Oktober 2014

Nur Muhammad

Nur Muhammad

kONSEP TAJALLI NUR MUHAMMAD/AHMAD...Makhluk pertama yg diciptakan olehAllah Swt ialah Nur Muhammad,..baru lha Allahmenciptakan Al-kalam(Pena)...bahwasanya dalamkonsep tertajallinya Zat Allah dgn NurMuhammad...yg disebut Zahir Insan 'AyanFarijah,Bathin Insan 'Ayan Sabitah...NUR MUHAMMAD/AHMAD/MAHMODSedia ada dari Zat Allah yang masih tersembunyi,tidak di kenali, tidak diketahui dan belum adayang menyembah, yang sedia ada hanya Zat Allahdan ketika itu belum ada sesuatu apapun darisegala sesuatu... waktu, tempat, ruang, tapak danagyar hanya Zat-NYA tiada yang lain, ketika ituZat Allah berfirman;"Aku adalah penbendaharaan yang tersembunyitiada yang mengetahui dan tiada yang mengenalimaka Aku membuat sesuatu yang lainnya agar Akuboleh dikenali"Maka Zat bertajalli dan zahirlah A'YAN KHARJIAHketika itu Zat-NYA bernama AH (alif, ha') lalu..Zat bertajalli lagi dan zahirlah A'YAN SYABITAHketika itu Zat-NYA bernama HU (ha', waw).Kemudian Zat bertajalli lagi dan zahirlah "NURMUHAMMAD" ketika itu lah Zat-NYA bernama"ALLAH" maka sekarang zahirlah sesuatu selainZat-NYA iaitu waktu, tempat, ruang dan tapak.Sesuatu yang baharu iaitu "NUR" yang orangmenyebut akan dia "Nur Muhammad/Ahmad/Mahmod.Pada awalnya itu belum diberi nama akan diahanya disebut "NUR" jua.Sebagaimana yang ternyata daripada hadis yangdinukilkan baginda yang mafhumnya:"Perkara yang paling awal yang diciptakan Allahialah Nurku."Baginda menyatakan bahawa selepas Allahmenjadikan Nur Muhammad atau Ruh MuhammadituAllah telah menilik kepadanya dengan tilikanmahabbah atau kasih, maka ia malu dan berpeluh,dari titisan peluhnya itulah dijadikan ruh-ruhsekelian anbia, aulia dan nyawa sekelian orangmumin yang salih, dan daripada nyawa sekelianmumin yang salih itu dijadikan nyawa sekelianmumin yang fasik, daripada mumin yang fasikdijadikan nyawa sekelian mumin yang munafik danmereka yang kafir.Sebelumnya itu Zat-NYA mengambil segenggamdari "NUR" sifat Jamal-NYA, lalu segenggam"NUR" sifat Jamal-NYA itu di genggam dan Zatberkata kepada segenggam Nur-NYA itu "KUNIMUHAMMADAN" lalu terciptalah zat baharu yaitunur yang bernama Muhammad, di Alam Ketuhananwaktu itu hanyalah ada dua zat sahaja yaitu ZAT-Allah dan Nur Muhammad, keduanya tampakserupa indah namun tak sama, tak sama namunseakan serupa.Maka Nur Muhammad terpukau kagum dengan NurZAT-Allah yang ada didepanya itu terpukaunyaia maka Nur Muhammad berkata "ALLAH HUMMA"itulah ungkapan perkataan pertama NurMuhammad sekaligus kata yang pertama sekaliterucap oleh sesuatu yang paling awal pertamamewakili alam jagat raya kemudiannya pada kalamhakikat "La ilaha illallah".Sebelumnya itu karena Nur Muhammad merasateramat sama nurnya dengan Nur-ZAT Allah yangada didepannya maka Nur Muhammad berkata"Siapakah Tuhan dan siapakah hamba...? " maka

Allah s.w.t berkalam menjawab kata NurMuhammad tadi "Dimanapun AKU sembunyi makakau takakan dapat menemukan AKU tanpa petunjuk-KUdan dimanapun kau sembunyi AKU akan tetapmenemukanmu karena kau dari AKU"Lalu Allah s.w.t berkalam kata "AKU mengadakankarena kau ada dan kau ada karena AKU" laluAllah berkata "ZAHIRU RABBI WAL BATHINUABDI" Yang telah zahir adalah Tuhan dan yangmasihbatin adalah hamba (Muhammad) dan NurMuhammad menjawab "ILLALLAH HU ALLAHHUWARUHUM" Hanya Tuhan Dialah Allah yangpenyayang. Itulah kalimah batin Nur Muhammad.LaluAllah s.w.t berkalam kata "Alastu birabbikum..?"Bukankah aku ini Tuhanmu...? Lalu NurMuhammad menjawab "Bala warabbuna... laillahhaillallah" Bahkan (iya) Engkau itu Tuhanku... lailaha illallah. Lalu Nur Muhammad bersaksi "HUZATULLAH ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH"DialahZat Allah dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhanyang maujud melainkan hanya Allah".Maka itulahyang memisahkan membezakan mana Nur-ZATAllah dan Nur Muhammad.Dan sinilah pertama kalinya Allah meresmikanbahwa Nur muhammad adalah Rasul-Nya makadengan itu syahadah itu kalam bunyinya "Asyhadualla illaha illallah wa asyhadu annaMuhammadarrasulullah"Allah s.w.t dengan kudrat dan iradat-Nyaberkehendak menciptakan alam jagat semestaraya danseisinya maka dijadikan ia dari tempias NurMuhammad menjadi ia empat pecahan bahagian.Bahagian pecahan pertama dari Nur Muhammaddiciptakan Lauhil Mahfuz untuk tapak lembaranmenulis segala perjalanan kehidupan sekeliandialam jagat raya.Bahagian pecahan kedua dari Nur Muhammaddiciptakan pena (Al-Qalam) iaitu pasangannya dariLauhil Mahfuz yang akan bekerjasama dalammenulis melakar segala aturan, rahasia dan jalurkehidupan mahluk dialam jagat raya seisinyabeserta qada' qadar yang menyertai.Bahagian pecahan ketiga dari Nur Muhammaddiciptakan Arasy iaitu alam tinggi kemalaikatanuntuk nantinya bermukim tempat berdiam olehmakhluk suci iaitu para malaikat.Bahagian pecahan keempat dari Nur Muhammaddiciptakan akal, pengetahuan, cahaya, nyawa,jasad, ruh, dan dari bahagian kempat ini jugadiciptakan semua malaikat termasuk Jibril, Mikail,Israfil, Izrail, juga tujuh petala bumi tujuh petalalangit seisinya dan diantara lapisan-lapisannya.Maka malaikat dan ruh-ruh suci yang selalubertasbih di Arasy Allah di Baitul Makmur. Limapuluhribu tahun sebelum diciptakan bumi langit seisinyaterlebih dulu diciptakan Arasy Baitul Makmurbeserta isinya dan di tiang-tiang Arasy tertulisribuan kalimah puji-pujian dan Asma Allah yang

selalu dibaca oleh para penghuni Arasy, kalimahsuci yang pertama kali ditulis oleh Al-Qalamdiatas lembaran Lauhil Mahfuz adalah"Bismillahirrahmanirrahim" kemudian "La ilahaillallah" dankemudian surat yang pertama kali muncul di alamjagat raya adalah surat Al-Fatihah lalu munculsurat Al-Ikhlas dan surat Yasin, juga kalimah puji-pujian di tiang-tiang Arasy.Wallahu'allam...

NURI NURUN'ALA NURINI

BISMILLAHIN NURI NURUN’ALA NURINI

Inilah risalah singkat menjelaskan tentang martabat7 (tujuh). Karena Martabat 7 (tujuh) itulah tahkiknyapaham Ma’rifat atau sempuna bagi Aulia Allahyang semuanya mempunyai keramat besar dalamsejarah Mazhab Ahlul Sunnah Waljama’ah yang 4(empat).Adapun yang mula mula menyusun martabat 7(tujuh) itu ialah SYEH AHMAD KUSASI BINMUHAMMAD AL MADANI WALI KUTUB RABBANIRIJALUL CHAID yang masyur itu. Kemudianditeruskan lagi oleh murid muridnya yang bernamaSYEH ABDURRAUB, SYEH MUHAMMAD SEMANdan lain lainnya yang semuanya berderajat WaliKutubburrabani.Adapun marabat 7 (tuju) itu adalah berdasakanhokum AKLI dan NAKLI, untuk memahami Rahasiakebesaran Nabi kita Muhammad SAW yangsebenar benarnya karena himpunan segala rahasiaAllah itu adalah terhimpun pada Wujud diri Nabikita yang bernama denan Muhammad itu dankezahiran Nabi kita itu menurut kezahiran manusiabiasa denan beribu berbapak dan sebagainya.Adapun arti martabat itu ialah tingkatan kezahiranrahasia Allah Ta’ala dan bersusun.Martabat AHDIAHMartabat WAHDAHMartabat WAHIDIYAHMartabat ALAM ARWAHMartabat ALAM MISALMartabat ALAM ZASAMMartabat ALAM INSYAN.

PENJELASAN SATU PERSATU.1. MARTABAT AHDIAHMartabat Ahdiah bermakna Keesaan danhukumnya LAA TA’AIN. Artinya tiada ada sesuatuwujud yang terdahulu adanya, oleh karena ituhanya dinamakan “AL HAQ” artinya KeesaanKemempurnaan Semata mata.Seperti Hadis Nabi SAW “ WAKA HALLAHUWALASYIUM MA’AHU”Artinya Adalah Allah itu Maha Esa dan tiada adalainnya sertanya.Maka martabat Ahdiah itu bukanlah berma’nabahwa ada sesuatu wujud yang terdahulu adanyadari pada Nur Muhammad atau wujud yang maujudadanya Nur Muhammad, tetapi adalah untukmenolak adanya Itikad yang menetapkan bahwaada lagi suatu wujud yang meng ujudkan NurMuhammad. Jadi jelasnya martabat 7 ya’niMartabat Ahdiah itu adalah berma’na pengakuankepada Ke Esahaan, Kebesaran danKesempurnaan Nur Muhammad itu semata-mata.Oleh karena itu Martabat yang sebenar benarnyaadalah 6 (enam) saja. Dan bukan 7 (tujuh), sejalan
dengan ayat “FII SIT TATIAIYA MINSUMMASTAWA’ALAL ‘ARSII” artinyaKesempurnaan kejadian semesta alam adalahdidalam 6 (enam) masa.Kemudian sempurnalah kebesaran Allah padakejadian ARASY yang Maha …..itu, menurut hadissahih “bahwa yang masa yang terakhir yakni yangkejadian sempurnalah kejadian Nabi Adam,dengan ditempatkan diatas muka bumi.Adapun hakikat ARASY yang sebenarnya menurutpaham Ma’rifat yang tahkik adalah terkandungpada isyarat isyarat huruf Nabi Adam itu sendiri,ialah Alif dan Dal itu mengisyaratkan kepada“AHMAD” dan “MIM” itu mengisyaratkan pada“MUHAMMAD”.Oleh karena itu pada hakikatnya kezahiran NabiAdam itu adalah menjadi Wasilah Ja’ani menjadijalan bagi kezahiran kebesaran Nabi kita yangbernama Muhammad itu sendiri.Didalam tafsir yang ma’I’tisar kebesaran Nabi kitayang bernama Muhammad itu telah berwujud suatusinar yang sangat menakjubkan pada nabi danrasul rasul yang terdahulu dan bahkan 

kebesaranitulah yang telah menjadi MU’JIZAD bagi Nabi nabiterdahulu, maka kebesaran itulah diisyaratkandengan “ANNUR” didalam AL QUR’AN, danANNUR itu bukanlah berma’na cahaya, tetapaiberma’na Keluasan, Kesempurnaan yang tiadaterbatas dan tiada terhingga,2. MARTABAT WAHDAH.Adapun Martabat Wahdah berma’na wujud yangawal yang tiada ada permulaannya dan hukumnya“TA’INUL AWWALU” artinya wujud yang terdahuluadanya dari pada segala wujud yang lainnya, lagitiada ada permulaannya. Itulah yang dinamakanHAIYUN AWWALU”, HAIYUN AZALI, HAIYUNIZZATI, HAIYUN HAKIKI, yakni bersifat HAIYUNyang sebenar benarnya QADIM yang NAFSIAH,SALBIAH, MA’ANI dan MANAWIAH, ZALAL,ZAMAL, QAHAR, KAMAL, itulah hakikat kebesaranNabi kita itu yang bernama Muhammad RasulullahSallahu’alaihi Wasallam.Maka Kandungan nama Muhammad itulah yangdinakaman dengan Wahdah. Yang menjadi jumlahdan himpunan “AF’AL, ASMA, SIFAT, adapun Zadhanyalah bagi MA’LUM YA’NI SENDIRINYA.ILLAH tidak lain, dan dinamakanHAWIYYATUL’ALAMI” artinya Sumber segalakejadian semesta ala mini, dan dinamakanHADRATUS SARIZ artinya kebesaran yangdipandang pada tiap tiap yang maujud pada alamini, itulah yang diisyaratkan dalam Al Qur’an“NURUN’ALA NURIN” artinya Nur yang sangatdibesarkan pada semesta ala mini, yakni Nur yanghidup dan maujud pada tiap yang hidup sekalianala mini atau Nur yang hidup dan menghidupkan.Kebesaran hakikat Muhammad itulah yangsebenarnya dipuji dengan kalimah ALHAMDUkarena kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMADitulah yang diisyaratkan oleh kalimah ALHAMDU

itu, yakni ALIF berma’na ALHAQ artinya KEESAAN,KEBESARAN NUR MUHAMMAD tajallinya ROHbagi kita. “LAM LATIFUM” artinya KesempurnaanNur Muhammad” tajallinya NAFAS bagi kita, “HA”HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat NurMuhammad tajallinya : HATI, AKAL, NAFSUPENGLIHAT, PENDENGAR, PENCIUM,PENGRASA, dan sebagainya bagi kita.“MIM “ MAJIDUN” artinya Kesempurnaan Safa’atNur Muhammad tajallinya bagi kita : IMAN, ISLAM,ILMU, HIKMAH, dan sebagainya.“DAL” DARUSSALAMI” artinya KesempurnaanNikmat Nur Muhammad, tajallinya bagi kita :KULIT, BULU, DAGING, URAT, TULANG, OTAK,SUMSUM.Maka itu adalah tajallinya bagi diri yang bathin,adapun tajalli bagi diri yang zahir adalah “ALIF”bagi kita,“LAM” dua tangan bagi kita,“HA” badan bagi kita, “MIM” Pinggang bagi kitadan“DAL” dua kaki bagi kita.Itulah yang diesakan dengan “ASYAHADU” yakni :“ALIF” ALHAQ artinya Yang diEsaka dan yangdibesarkan.“SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya Yang diakuibersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya.“”HA” HADIYAN MUHDIYAN ILAL HAQ “ artinyaYang menjadi Petunjuk selain menunjuki kepadajalan/Agama yang Hak.“DAL” DAIYAN ILAL HAQ artinya Selalumenyerukan atau yang selalu memberi Peringatankepada Agama yang Hak.“ALHAMDU” berma’na “ALHAYATUMUHAMMADU” artinya Kesempurnaan Tajalli NurMuhammad.Pahamnya ialah “ADAM” adalah nama adapt ataunama syari’at atau nama hakikat, atau namakebesaran bagi kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD. Dan MUHAMMAD adalah namakeesaan yang menghimpunkan akan nama Adam,dan nama Allah.Pada bahasa atau ilmu bahasa Arab “ADAM” itu

damirnya “HU” dan MUHAMMAD itu damirnya“HU” dan ALLAH itu damirnya “HU”.Pada ma’na Syari’at “HU” itu berma’na DiaSeorang Laki-laki, dan padaMa’na Hakikat adalah jumlah yang banyak rupawujudnya, tetapi pada ma’na Hakikat “HU” ituadalah “Esa” tiada berbilang bilang. Itulah isyaratAl Qur’an “HUWAL HAYYUN QAOYYUM” yangHAIYUN awal tiada ada permulaannya“WAHUWAL’ALI YIL’AZIM” yang bersifat dengasifat sifat kesempurnaan lagi maha besar.“HUAR RAHMANURRAHIM” yang bersifat rahmandan rahim.“HUWARABBUL ‘ABSIL KARIM” yang memilikiArasy yang Maha Mulia, Arasy itu ada namakemuliaan Diri Nabi Kita itu yang sebenarbenarnya, tetapi juga menjadi nama Majazi bagisesuatu tempat, atau suatu alam Ghaib yangdimuliakan adanya, sama halnya seperti JIBRIL,MIKAIL, IZRAFIL, ISMA’IL, NUHAIL, SURAIL.Menurut tafsir yang me’I’tibar semuanya denganbahasa Suryani atau bahasa Arab di zaman Pura,yang bernama ABDULLAH maka yang …ABDULLAH itu adalah Nabi kita yang bernamaMUHAMMAD itu sendiri.Maka oleh karena itu didalam ayat “ISRA’” Nabikita itu bernama ABDULLAH menunjukkan namaMUHAMMAD itu adalah juga Penghulu sekalianmalaikat dan kebesaran nama MUHAMMAD itulahyang sebenar benarnya yang diisyaratkan oleh AlQuran dengan huruf huruf yang tidak dapatditentukan atau dihinggakan namanya, karenabersangatan luas kandungannya mulai dari ALIF,LAM sampai NUR ada 29 tempat. Jadi semuanyanama-nama yang mulia, dilangit dan dibumi ituadalah nama kemuliaan dan kesempurnaan tajalliNUR MUHAMMAD itu semata-mata, dan menjadinama Majazi pada tiap tiap Wujud yangdimuliakan pada ala mini.Itulah isyarat Al Qur’an “WAHUAL LAZI PISSAMAILLAHUW WAFIL ANDHI ILLAHUN” dan dialahyang sebenar benarnya memiliki sifat sifatKetuhanan yakni sifat kesempurnaan yang adadilangit dan sifat sifat kesempurnaan yang ada di

bumi, dan ayat “LAHUL ASMA’UL HUSNA” artinyahanyalah dia yang sebenar benarnya memilikinama nama yang mulia dan yang terpuji yang telahmaujud pada semesta alam ini.Tetapi karena adab Syari’at dihukumkan yangharam haram yang najis najis seperti Anjing danBabi dan sebagainya yang tidak layak kecuali bagiMALUM pada majelis mengajar dan belajar, yangboleh membicarakan masalah tersebut diatas.Yang ke 3 (tiga) berkata ASYSYEH BURHANUDDINARRUMI pernah berkata yang maksudnya “bahwahakikat kebesaran Nur Muhammad itumenghimpunkan 4 (empat) macam alam, danhakikat alam itu hanya 4 (empat) macam sajahimpunannya ialah :Alam HASUT ialah alam yang terhampar langit danbumi dan segala isinya dan bagi kita HASUT ituialah seluruh jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum,Urat, Tulang.Alam MALAKUT ialah alam ghaib bagi malaikatmalaikat, dan bagi kita malaku itu ialah Hati, Akal,Nafsu, Nafas, Penglihat, Pendengar, Pencium,Pengrasa dan sebagainya.Alam JABARUT ialah alam ghaib bagi Arasy, Kursi,Lum Mahpus, Syurga, Neraga dan sebagainya danbagi kita Alam Jabarut itu ialah Roh, Ilmu, Hikmah,Fadilat, Hasanah dan sebagainya, dari padasegala sifat yang mulia dan terpuji.Alam LAHUT ialah alam ghaibbagi kebesaran NurMuhammad dan bagi kita alam Lahut itu ialahBathin tempat Rahasia, Iman, Islam, Tauhid danMa’rifat, maka ke 4 (empat) macam alam ituadalah semuanya wujud kesempurnaan tajalli NurMuhammad, dan 4 (empat) macam alam itu lagiterhimpun kepada kebenaran wujud diri Rasulullahyang bernama INSANUL KAMIL. Dan menjadiberkah dan FAIDURRABBANI yakni kelebihan yangharus bagi tiap tiap Mu’min yang ahli Tahkik,karena mereka itu adalah “WADA SYATULAMBIYA” yakni mewarisi kebenaran bathin nabinabi dan rasul rasul dan mu’min yang tahkik itulahyang dinamakan Aulia Allah, tetapi mu’min itutiada mengetahui bahwa dirinya adalah Aulia yangsebenarnya.

Bahwa diri Hakiki yang berma’na Rohani itulahyang bernama Muhammad. Itulah yang QadimAzali, Qadim Izzati, Qadim Hakiki, itulah ma’nayang dirahasiakan yang menjadi keesaan segalasifat kesempurnaan yang 99 (sembilan puluhsembilan) itu. Jalannya kebesaran wujud Roh Nabikita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah“HUALLAH” jadi ma’na Muhammad itu Tahkiknyaadalah “AINUL HAYATI” yakni wujud sifat yanghidup dan yang menghidupkan. Maka itulah yangdiisyaratkan dengan kalimah “LA ILAHA ILLALLAH”dan yang dibenarkan dengan kalimah “ALLAHUAKBAR” dan yang dipuji dengan“SUBBHANALLAH WALHAMDULILLAH dansebagainya lagi. Itulah yang dipuji dengan “ALHAQQULHAQ” oleh seluruh malaikat malaikatMUKARRABIN menurut tafsir yang me’itibar.Bahwa diri Majazi yang berma’na Jasmani, itulahyang bernama Insanul Kamil. Itulah Muhammadmajazi, yakni Muhammad yang kedua yangmenempuh ALMAUTU pada adapt, tetapi jasadNabi itu adalah Qadim Idhofi. Jasad Nabi kitaitulah diisyaratkan oleh ayat AL QUR’AN “PADABARAKALLHU AHNAUL KHORIKIM: artinya MahaSempurnalah Sifat Allah pada Kezahiran Wujudyang sebaik baik rupa kejadian itu”. Dandiisyaratkan Hadis Qudsi “ ZAHIRU RABBI WALBATHINU ABDI” artinya Kezahiran sifatkesempurnaan Allah itu adalah maujud padahakikat kesempurnaan seorang hamba yangbernama Muhammad Rasulullah itu. Yakni maujuddengan rupa Insanul Kamil, maka rupa wujudInsanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh ALQUR’AN dengan “AMPUSAKUM” artinya WujudDiri Kamu Sendiri, yakni “WAFI AMPUSIKUMAPALA TUBSIRUN” artinya Dan yang diri kamiberupa wujud insane itu apakah tidak kamupikirkan. Yakni yang menjadi diri hakiki atau diripertama pada insan itu.Pada hakikatnya adalah kebenaran dankesempurnaan Roh Nabi kita yang bernamaMuhammad itu semata mata, dan diri keduaitupun tidak lain karena itulah dinamakan insaneyakni yang kedua, atau rupa Muhammad yangnyata, yang nasut, maka kebenaran Roh Nabi kita

yang bernama Muhammad itulah yang diisyaratkanoleh Al Qur’an “ALLAHU NURUSSMA WATIWALARDHI” artinya Kebenaran Nur Allah itu ialahMaujud di langit dan dibumi. Dan ayat seterusnya“NURUN ‘ALA NURIN” artinya Nur yang hidup danyang menghidupkan atas tiap tiap wujud yanghidup pada alam ini, itulah isyarat perkataan 4(empat sahabat besar itu ialah yang berbunyidemikian :Berkata Saidina Abu Bakar Siddik r.a.ﻮﻤﺎﺮﺍﻳﺖ ﺷﻳﺎﺀﺍﻶ ﻮﺮﺍﻳﺖﺍﷲArtinya : Tidak aku lihat pada wujud sesuatu danhanyalah aku lihat kebenaran Allah semata matadahulunya.Kata Umar Ibnu Khattab r.a :“MAA RAAITU SYAIAN ILLA WARAAITULLAHUMA’AHU”artinya Tidak aku lihat pada wujud sesuatu danhanyalah aku lihat kebenaran Allah Ta’ala semata-mata kemudiannya.Kata Usman Ibnu Affan r.a :ﻮﻤﺎﺮﺍﻴﺕ ﺘﺒﻳﺎ ﺍﻶ ﻮﺮﺍﻴﺕ ﺍﷲ ﻤﻌﻪArtinya : Tidak aku lihat pada wujudsesuatuhanyalah aku lihat kebesaran Allah Ta’alasemata-mata besertanya.Kata Ali Ibnu Abi Talib r.a :ﻮﻤﺎﺮﺍﻴﺕ ﺷﻴﺎﺀﺍﻶ ﻮﺮﺍﻴﺕ ﺍﷲ ﻓﻴﻪArtinya : Tidak Aku lihat pada wujud sesuatuhanyalah aku lihat kebesaran Allah Ta’ala semata-mata maujud padanya.Itulah isyarat ayat Al Qur’an “WAKULILHAMDULILLAH SAYURIIKUM AAYAA TIHI FA’AHIRU NAHA” artinya Dan ucapkanlah puji bagiAllah karena sangat nampak bagi kamu padawujud diri kami itu sendiri, akan tanda tandakebesaran Allah Ta’ala, supaya kamu dapatmengenalnyaDari itu dengan sabda Nabi Muhammad SAW“MAM TALABAL MAULA BICHAIRI NAFSIHIPAKAD DALLA DALALAM BA’IDA” artinya Barangsiapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari padamengenal hakikat dirinya sendiri., makasesungguhnya adalah ia sesat yang bersangatsesat. Karena hakikat diri yang sebenarnya, baikrohani dan jasmani tidak lain melainkan adalahwujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itusemata-mata. Maka apa apa nama segala yangmaujud pada ala mini, baik pada alam nyang nyatadan alam yang ghaib adalah semuanya namaMajazi bagi kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD.Adapun ma’na Syahadat yang tahkikut tahkik“ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH” naik sakti aku

akubahwasanya Rohku dan Jasadku tidak lain,melainkan wujud kesempurnaan tajalli NURMUHAMMAD semata-mata. “WA ASYHADUANNAMUHAMMADARRASULULLAH” dan naik saksi Akubahwa hanya MUHAMMAD RASULULLAH itu tiadalain, melainkan wujud kebenaran tajalli NURMUHAMMAD yang sebenar benarnya.Maka kesempurnaan musyahadah, murakabah,dan mukapahah, yakni keesaan pada diri adalahpada keluar masuknya nafas, karena pahak tahkik,tidak ada lagi “LAA” tetapi hanya “ILLAH” yaknitidak lain “NAFSI” ILLAHU” tidak lain DIRIKU.Melainkan wujud kebesaran NUR MUHAMMADsemata mata.ZIKIR ZIKIR TAJALLI YANG HANYA DIBACADIDALAM HATI SAJASekali atau tiga kali, dan nafas ditarik dengan“HUU” kemudian ditahan dan lidah dilekukkandilalangitan ialah.INNI BIHAKKI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ,artinya “YAHU” sesungguhnya diriku adalahkebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenarbenarnya.INNI BIHAKKI ZATUL BUKTI KHALISUL MUTLAK,artinya bahwa sesungguhnya diriku adalah wujudkebesaran NUR MUHAMMAD semata-mata yangMaha Suci lagi Esa tiada ada yang lainnyabesertanya.LAA MAUJUDUN ILLA NURUL HAK KUL HAK,artinya Tiada lain wujudku melainkan wujudkebenaran NUR MUHAMMAD yang sebesarbesarnya.Maka pilihlah yang mana dalam yang tiga ini yangdirasa mudah, dan tatkala keluar nafas bacalahdalam hati “ALLAHU AKBAR”.Wallahu'allam..Rujukan kasyful asrar,ms/169..

Cahaya Muhammad

" AKU SUKA MENGENAL DIRIKU LALU AKU JADIKAN
MAKHLUK , DAN AKU PERKENALKAN DIRIKU KEPADA
MEREKA , LALU MEREKAPUN MENGENAL AKU "
( HADIST QUDSI ) .
" KUJADIKAN SESUATU ITU ITU KARENA MU YA
MUHAMMAD , DAN KU JADIKAN ENGKAU KERENA AKU "
( HADIST QUDSI ) .
" JIKA TIADA ENGKAU YA MUHAMMAD , TIADA AKU
JADIKAN TUJUH PETALA LANGIT DAN TUJUH
PETALA BUMI "
( HADIST QUDSI ) .
" BAHWASAN NYA ALLAH SWT. MENJADIKAN NYAWA
MUHAMMAD DARI PADA DZAT NYA , DAN DI JADIKAN
SELURUH ALAM INI DARI PADA NYAWA MUHAMMAD "
( HADIST QUDSI ) .
RASULULLAH SAW. BERSABDA :
" PERTAMA - TAMA DI JADIKAN ALLAH TA'ALA ITU
ADALAH :
1- AKAL
2- KALLAM
DARI AKAL DAN KALLAM INI KEMUDIAN DI CIPTAKAN RUH .
AKAL + KALLAM = RUH .
ARTI NYA RUH TERCIPTA DARI PADA AKAL DAN KALLAM .
KEMUDIAN DARI PADA RUH INI TERCIPTALAH NUR
MUHAMMAD .
RASULULLAH SAW. BERSABDA :
" PERTAMA - TAMA DI JADIKAN ALLAH ITU ADALAH
CAHAYAKU , MAKA IALAH SEMPURNA CAHAYA " .
DAN BAHWASAN NYA RUH MUHAMMAD ITU DI JADIKAN
ALLAH DARI PADA PANCARAN NUR HIDAYAH NYA ,
YAITU SIFAT JAMAL DAN SIFAT JALAL .
SIFAT JAMAL + SIFAT JALAL = RUH MUHAMMAD .

DAN BAHWA SESUNGGUH NYA NYAWA INSAN ITU
ADALAH NYAWA SEKALIAN MALAIKAT .
DAN NYAWA MALAIKAT ITU ADALAH NYAWA SEKALIAN JIN .
DAN NYAWA JIN ITU ADALAH NYAWA SEKALIAN SYETAN .
DAN NYAWA SYETAN ITU ADALAH NYAWA SEKALIAN
BINATANG .
DAN NYAWA BINATANG ITU ADALAH NYAWA SEKALIAN
TUMBUH - TUMBUHAN .

DAN PADA SUATU RIWAYAT YANG MASHUR DI JADIKAN
ALLAH SATU POHON KAYU DAN ADALAH POHON KAYU
ITU EMPAT CABANG NYA , DAN NAMA POHON KAYU ITU
ADALAH : " SAJARATUL YAAQIN "
( INILAH POHON KAYU ORANG - ORANG YANG BERIMAN )
DAN NUR MUHAMMAD YANG SEPERTI RUPA BURUNG
MERAK ITU DI LETAKKAN ALLAH DI ATAS POHON ITU  ,
DAN NUR MUHAMMAD MENGUCAP TASBIH AKAN ALLAH
TA'ALA SELAMA 70.000 TAHUN LAMA NYA .
@ SUATU KETIKA NABI MUSA AS. BERMUNAJAT KEPADA
ALLAH :
" WAHAI TUHANKU !!! APA YANG PERTAMA - TAMA
ENGKAU JADIKAN DARI PADA MAKHLUKMU ??? " .

MAKA ALLAH SWT. BERFIRMAN :
" YA MUSA !!! YANG PERTAMA - TAMA KU JADIKAN ITU
ADALAH NYAWA MUHAMMAD , KEMUDIAN KUJADIKAN
DARATUL BIDAK YANG PANJANG NYA KIRA - KIRA 500
TAHUN PERJALANAN DAN LEBAR NYAPUN SEDEMIKIAN
JUGA .
SETELAH ITU KUJADIKAN  70.000 NEGRI YANG BERLEPAS
LEPASAN .
DAN LUAS MASING - MASING NEGRI ITU 7 X DUNIA INI .
KEMUDIAN KU JADIKAN PULA DI DALAM TIAP - TIAP NEGRI
ITU 70.000 LELAKI , MEREKA ITU BUKANLAH GOLONGAN
MANUSIA , JIN MAUPUN MALAIKAT . LALU MEREKA
BERIBADAH KEPADAKU .
UMUR SEORANG DARI TIAP - TIAP MEREKA ADALAH
70.000 TAHUN LAMA NYA .
NAMUN SAAT SEORANG DARI PADA MEREKA ITU BERBUAT
DURHAKA KEPADAKU , MAKA AKU HEMPASKAN NEGRI ITU
SATU DENGAN YANG LAIN NYA HINGGA BINASALAH
SEKALIAN NEGRI ITU .
SETELAH BINASA NYA NEGRI ITU KEMUDIAN KU JADIKAN
PULA 80.000 NEGRI .
BESAR NYA 10 X BESAR DUNIA INI , DAN LAPISAN NYA
SEPERTI ANTARA LANGIT DAN BUMI .
DAN AKU TUMBUHKAN DI SETIAP NEGRI ITU DENGAN BIJI
SAWI PUTIH DAN BIJI SAWI YANG HIJAU .
DAN KU CIPTAKAN PULA DI SETIAP NEGRI ITU SEEKOR
UNGGAS . DAN UNGGAS ITU MEMAKAN BIJI SAWI TERSEBUT
SETIAP SATU TAHUN SEKALI SATU BIJI , SAAT BIJI SAWI ITU
HABIS , MAKA UNGGAS ITUPUN MATILAH .
SETELAH SEMUA UNGGAS ITU MATI MAKA KU JADIKAN
PULA 20.000 LAKI - LAKI DARI PADA CAHAYA , TIADA AKU
JADIKAN DUA ORANG DI DALAM SATU MASA MELAINKAN
SATU ORANG TIAP - TIAP 10.000 TAHUN .
KEMUDIAN KUJADIKAN KALLAM - LAUH MAHFUZ - ARSY
DAN KURSY .
KEMUDIAN SELANG 70.000 TAHUN KEMUDIAN KU JADIKAN
SEGALA MALAIKAT .
KEMUDIAN SELANG 70.000 TAHUN KEMUDIAN KU JADIKAN
SURGA .
KEMUDIAN SELANG 70.000 TAHUN KEMUDIAN KU JADIKAN
NERAKA .
DAN SETELAH ITU KUJADIKAN PULA SEORANG LAKI - LAKI
YANG KU BERI NAMA ADAM .
INI BUKAN ADAM NENEK MOYANG KAMU ITU HAI MUSA !!! .
ADALAH HIDUP ADAM ITU 10.000 TAHUN LAMA NYA , MAKA
MATILAH DIA .
KEMUDIAN KU CIPTAKAN KEMBALI ADAM , SETELAH MATI
KUCIPTAKAN KEMBALI  BEGITU SETERUS NYA HINGGA
MENCAPAI 10.000 ADAM .
DAN ADAM YANG KE 10.000 ITULAH YANG SEKARANG
MENJADI NENEK BAPAK MOYANG KAMU HAI MUSA " .

Sholawat Taghsya

بسم الله الر حمن الر حيم
السلام العليكم ورحمة الله وبر كا ته

Sholawatullahi Taghsya

ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﺼﻴﺪﺓ ﺻﻠﻮﺍﺕ  تغشي

Inilah Sholawat Taghsya

ﺻَﻠﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗـَـــﻐﺸﻰ ﺍ ﺷْﺮَﻑَ ﺍﻟﺮُّﺳْــﻞِ ﺍﻻﻃﺎﺋﺐ

sholawaatullohi Taghsyaa Asyrofar ruslil athoo-ib

Semoga sholawat dari Alloh menaungi,sebaik baik para utusan

.ﻭ ﺗـَﻌُــــﻢُّ ﺍﻻﻝَ ﺟَﻤْــــﻌﺎ ﻣَﺎ ﺑـَــﺪَﺍ ﻧـُـــﻮْﺭُ ﺍﻟﻜﻮَﺍﻛِﺐ

ْWa ta’ummul aala jam’an Maa badaa nuurul kawaakib

Juga buat keluarga semuanya, selama cahya bintang bintang gemerlapan

.ﺃﻗـْـﺒَﻞَ ﺍﻟﺴَّـــْﻊﺩُ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭَﺍﻟﻬَﻨـَــﺎ ﻣِﻦْ ﻛﻞِّ ﺟَــﺎﻧِﺐ

ْAqbalas sa’du ‘alainaaWalhanaa min Kulli jaanib

Kebahagiaan di depan kita. Kesenangan datang dari setiap penjuru

.ﻓـَﻠﻨَﺎ ْﺍﻟﺒُـــْﺶﺭَﻯ ﺑـِﺴَــﻌْﺪ ٍ ﺟـَﺎﺀَﻧـَﺎ ﻣِﻦْ ﺧـَـْﻴﺮ ﻭَﺍﻫِﺐ

ْFalanaal busyroo bisa’din Jaa-anaa min khoiri waahib

Maka kita punya kabar gembira, sebab kebahagiaan yang datang Dari sebaikbaik pemberi

.ﻳـَﺎ ﺟَﻤَﺎﻻ ﻗـَــْﺪ ﺗﺠَـــﻠﻰَّ ﺑـِﺎﻟﻤَﺸـَـﺎﺭْﻕ ﻭَﺍﻟﻤَﻐـَـﺍﺭﺏ

ْYa jamaalan qod tajalla Bil masyriq wal maghoorib

Duhai keindahan, yang tampak dari arah timur dan arah barat

ﻣَﺮْﺣَﺒًﺎ ﺍﻫْــﻼ ًﻭَﺳَﻬْــﻼ ﺑـِﻚَ ﻳَﺎ ﺧـَـْﻴﺮَ ﺍﻟﺤَﺒَـﺎﺋﺐ

Marhaban Ahlan wa Sahlan Bika Ya Khoirol habaa-ib

Selamat datang Ahlan wasahlan. Dengan- mu, Duhai sebaik baik para kekasih

.ﻣَﺮْﺣَﺒًﺎ ﺍﻫْــﻼ ﺑـِﺸَﻤْــٍﺱ ﺧـَﻔِﻴَﺖْ ﻓِﻴْــﻬَﺎ ﺍﻟﻜـَﻮَﺍﮐﺐ

Marhaban Ahlan bisyamsin Hafiyat fiihal kawaakib

Selamat datang matahari. bersembunyi di dalamnya bintang bintang

.ﻣَﺮْﺣَﺒًﺎ ﺍﻫْــﻼ ﺑـِﺸَﻤْــٍﺱ ﻗـَﺪْ ﻣَﺤَﺖ
ْ ﻛـُﻞَّ ﺍﻟﻐـَﻴَﺎﻫﺐ

marhaban Ahlan bisyamsin Qod mahat kullal ghoyaahib

Selamat datang matahari, yang mengkikis semua kegelapan

.ﻳَﺎ ﺷَﺮﻳْﻒَ ﺍﻻﺻْﻞِ ﻟـُﺬ ﻧـَﺎ ﺑـِﻚَ ﻓِﻲْ ﻛـُﻞِّ ﺍﻟـﻨَّﻮَﺍﺉْﺏ

ِYa Syariifal ashli ludznaa Bika fiy kullin nawaa-ib

Duhai manusia yang mulia asli, denganmu aku berlindung,dalam menghadapisemua bencana

.ﺍَﻧـْﺖَ ﻣَﻠـْﺠَﺎ ﻛـُﻞِّ ﻋَﺎﺭﺽ ٍ ﺍﻧﺖَ ﻣَــــْﺄﻭَﻯ ﻛـُﻞِّ ﺗﺎﺋﺐ

Anta maljaa Kulli ‘aaridlin Anta ma’waa Kulli taa-ib

Engkau tempat kembalinya para pendosa, Engkau tempatnya orang orang yang.bertaubat

ﺟِﺌـْﺖَ ﻣِﻦْ ﺍﺻْﻞٍ ﺍﺻِﻴْﻞٍ ﺣَﻞَّ ﻓِﻲْ ﺍﻋْـﻠﻰَ ﺍﻟﺬ ﻭَﺍﺋِﺐ

ْJi’ta min ashlin ashiilin Halla fiy a’laad-dzawaa-ib

Engkau datang dari asli bangsawan. Yang tinggal di tempat tertinggi .

ﻣِﻦْ ﻗـُﺼَـــﻲٍّ ﻭَﻟـُــــَﺅﻱٍّ ﺑَﺎﺫِﺥِ ﺍﻟﻤَـــْﺠﺪِ ﺍﺑْﻦ ِﻏَﺎﻟِﺐ

ْMin Qushoyyin wa Luayyin  Baadzikhil majdi-bni Ghoolib

Dari Qusai Dan Luai, yang tinggi kedudukannya bin Gholib .

ﻭَﺍﻋْﺘـَﻠﻰ ﻣَﺠْﺪُﻙَ ﻓـَـْﺨﺮًﺍ ﻓِﻲْ ﺭَﻓِﻴْﻌَـﺎﺕِ ﺍﻟﻤَـﺮَﺍﺕِﺏ

ْWa’talaa majduka fakhron Fiy rofii’aatil marootib

Sungguh tinggi kedudukanmu, kebanggaan kami tuk peroleh martabat tinggi .

ﻻﺑَﺮﺣﻨﺎ ﻓِﻲْ ﺳُــﺮُﻭْﺭ ٍ ﺑـِﻚَ ﻳَﺎﻋَــﺎﻝِﻱ ْﺍﻟﻤَﻨـَـﺎﻗِﺐ

ْLaa barihnaa fiy suruurin Bika yaa ‘aalil manaaqib

Kami selalu bergembira, sebab engkau wahai yang tinggi manaqibnya

.ﻓـَﻠﻜـَﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﻭُﺟـُــﻮْﺩﻙ ﻇَﻬَـﺮَﺕْ ﻓِﻴْﻨـَﺎﺍﻟﻌﺠﺎﺋِﺐ

ْFalakum yaoma wujuudika Dhoharot fiinaal ‘ajaa-ib

Telah banyak kami saksikan pada hari kelahiran-mu keajaiban keajaiban bagi.kami

ﺑَﺸـَّـﺮَﺗﻨﺎ ﺑـِﺎﻟﻌَﻄـَـﺎﻳَﺎ ﻭَ ﺍﻻﻣَـﺎﻧِﻲْ ﻭَﺍﻟﺮَّﻏـَﺍﺋِﺐ

ْbassyarotnaa bil ‘athooyaa Wal amaaniy warroghoo ib
Memberi kabar gembira kepada kami,dengan datangnya pemberian, anganangan,dan cita cita

.ﻗـَﺪْ ﺷَﺮﺑْﻨـَﺎ ﻣِﻦْ ﺻَـﻔـَﺎﻧـَﺍ ﺑـِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍﺣْﻠﻰ ْﺍﻟﻤَﺸَﺎﺭﺏ

ْQod syaribnaa min shofaanaa Bika min Ahlal masyaarib

Kami benar benar merasakan minuman segar/bersih, paling lezat, karena-mu

.ﻓـَـﻠِﺮَﺏّﺍﻟﺤَــْﻤﺪُ ﺣَﻤْـﺪًﺍ ﺟَﻞَّ ﺍﻥْ ﻳُّﺤْﺼِـﻲْﻩِ ﺣَﺎﺳِﺐ

ْFalirobbil hamdu hamdanJalla an yuhshiihi haasib

Maka segala puji bagi Tuhan-ku, pujian tak bisa di hitung oleh siapapun .

ﻭَﻟـَﻪُ ﺍﻟﺸُّـﻜـْﺮُ ﻋَﻠﻰ ﻣَــﺎ ﻗـَﺪْ ﺣَﺒَﺎﻧـَﺎ ﻣِﻦْ ﻣَـﻮَﺍﻫِﺐ

ْWa lahus-syukru ‘ala maaQod habaanaa min mawaahib

Kepada-Nya kami bersyukur, atas pemberian-Nya kepada kami

.ﻳَﺎ ﻛـَﺮﻳْـﻤًﺎ ﻳَﺎ ﺭَﺣِﻴْـــﻤﺎ ﺟُـﺪْ ﻭَﻋَﺠِّــﻞْ ﺑـِﺎﻟﻤَﻄﺎﻟﺐ

Ya Kariiman Ya Rohiiman Jud wa’ajjil bil mathoolib

Wahai yang Maha Mulia. Maha penyayang Berilah kami, cepatkanlah kebutuhankebutuhan kami

.ﻣَﻦْ ﺗـَﻮَﺟَّـﻪْ ﻧـَﺤْﻮَ ﺑَﺎﺑـِﻚْ ﻣَﺎﺭَﺟَﻊْ ﻣِﻦ
ْ ﺫﺍﻙَ ﺧَﺎﺋِﺐ

ْMan tawajjah nahwa baabik Maa Roja’ min dzaaka khoo-ib

Barang siapa menuju ke arah pintu-Mu, maka tak kan kembali dengan sia sia

.ﻭَﺍ ﻏــﻔِﺮﺍ ﻏﻔِﺮْ ﺫ ﻧـْﺐَ ﻋَﺒْﺪٍ ﻗـَﺪْ ﺍﺗﻰ ﻧـَﺤْـﻮَﻙَ ﺗـَﺎﺋِﺐ

ْWaghfiri ghfir dzanba ‘abdin Qod ataa nahwaka taa-ib

Ampuni dan ampunilah dosa hamba, yang datang kepada-Mu dengan niat.bertaubat